Bisnis

Wall Street Masih Berakhir Melemah Usai The Fed Diragukan Pangkas Suku Bunga

JAKARTA – Wall Street pada perdagangan, Kamis (18/4) waktu setempat kembali berakhir melemah di mana pemodal menaruh perhatian untuk laporan pendapatan perusahaan terbaru. Sementara itu data perekonomian juga komentar dari pejabat Federal Reserve atau The Fed menunjukkan bank sentral tidak ada kemungkinan besar memangkas suku bunga pada waktu dekat.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 12,02 poin atau 0,24% untuk berakhir pada level 5,010.19. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) jatuh 82,35 poin atau 0,52% bermetamorfosis menjadi 15.601,02, serta Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 23,87 poin, yang setara 0,06% di kedudukan 37,777.18.

Data sektor ekonomi menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi tenaga kerja kekal tangguh, dikarenakan klaim pengangguran awal mingguan tak berubah dari minggu sebelumnya sebesar 212.000. Selanjutnya ukuran manufaktur pada wilayah Atlantik sedang naik ke level tertinggi pada dua tahun.

Pasar tenaga kerja yang mana solid, data terbaru yang dimaksud menunjukkan naiknya harga tinggi, dan juga komentar dari pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, telah dilakukan menyebabkan pangsa mundur dari ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) pada perjumpaan bulan Juni.

“Saya bukan akan terkejut apabila kita mengalami musim gugur atau musim semi yang menjadi sebuah kantong udara untuk sementara waktu,” kata Richard Alt, Kepala Sekolah kemudian ketua eksekutif dalam Carnegie Investment Counsel dalam Cleveland, Ohio, mengacu pada penurunan nilai saham.

“Tetapi angka-angka yang dimaksud akan meningkat seiring dengan bilangan pengangguran yang digunakan rendah lalu 70% dari belanja konsumen pada perekonomian ini, jikalau bilangan bulat pengangguran terus rendah, maka konsumen akan terus berbelanja. Mereka akan terus melakukan perjalanan, dia akan terus mengajukan permohonan jasa lalu itu akan terbentuk untuk menggalakkan pendapatan serta biaya naik menjauhi akhir tahun.”

S&P 500 mengalami penurunan pada pembukaan kelima berturut-turut, sebab lingkungan ekonomi saham mengalami kesulitan baru-baru ini setelahnya reli selama lima bulan yang mana dimulai pada bulan November. Sebagian oleh sebab itu ekspektasi The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada paruh pertama tahun ini.

Penurunan selama lima sesi ini menandai yang digunakan terpanjang bagi indeks acuan S&P sejak Oktober.

Artikel ini disadur dari Wall Street Masih Berakhir Melemah Usai The Fed Diragukan Pangkas Suku Bunga

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button