Berita.it.com – Wilayah Biru Eropa sedang dilanda “tsunami” mobil listrik dari China. Harga yang mana lebih lanjut tidak mahal dibandingkan kompetitor lokal menjadi daya tarik utama bagi para konsumen. Hal ini tentu memproduksi para pabrikan mobil Eropa ketar-ketir dan juga kebakaran jenggot.
Kini, Komisi Eropa sedang mempersiapkan upaya untuk ‘menggagalkan’ mobil buatan China agar tak menjamur di tempat kawasannya.
Dilansir dari Carscoops, Komisi Eropa berada dalam melakukan investigasi anti-subsidi terhadap mobil China untuk membuktikan apakah ada praktik curang yang tersebut dilakukan. Jika terbukti, tarif impor yang tersebut tinggi akan diberlakukan untuk melindungi pabrikan lokal.
Jika tarif impor dinaikkan, tarif mobil China di dalam Eropa akan melonjak. Hal ini dapat menimbulkan konsumen enggan membeli mobil China juga beralih kembali ke mobil Eropa.
Terkait investigasi ini, perusahaan mobil China seperti BYD, Geely, serta SAIC mengambil bagian diselidiki sekaligus memberikan jawaban pada sebuah kuisioner yang digunakan diberikan oleh Komisi.
![BYD Yangwang U8, mobil plug in hybrid yang mampu terapung dan juga berputar balik dalam tempat. [Dok BYD]](https://i0.wp.com/media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/27/85849-byd-yangwang-u8.jpg?resize=653%2C366&ssl=1)
Memang di dalam satu sisi, mobil China menawarkan alternatif yang dimaksud lebih lanjut diskon serta canggih. Di sisi lain, pabrikan Eropa merasa terancam juga ingin dilindungi.
Masa depan mobil China di dalam Eropa akan ditentukan oleh hasil investigasi dan juga kebijakan yang tersebut diambil oleh Komisi Eropa.
Apakah hal ini akan diterapkan juga di dalam Indonesia ke depannya? Memang, beberapa waktu terakhir, pabrikan otomotif dengan syarat China mulai ‘menyerang’ Tanah Air mulai dari WUling, BYD, juga masih banyak lainnya.
