Berita.it.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Perkotaan Bitung, Sulawesi Utara, pada waktu mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di area sana, Kepala Badan Nasional, Arief Prasetyo Adi menerangkan, pemerintah mempunyai tiga kegiatan utama sebagai bentuk intervensi pangsa untuk menyeimbangkan nilai tukar pangan yang tersebut dilaksanakan melalui Bulog.
“Bulog melaksanakan intervensi pertama melalui Inisiatif Pangan Murah (GPM) yang dimaksud mendatangi dengan segera ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian, kemudian intervensi selanjutnya adalah inisiatif Stabilisasi Pasokan kemudian Harga Pangan (SPHP), yang tersebut disalurkan ke retail modern, bursa tradisional kemudian pangsa induk, serta yang tersebut hari ini dilaksanakan adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 kg ke masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ujar Arief.
Selanjutnya Arief menegaskan, diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga, baik di dalam tingkat produsen juga konsumen, namun hal ini telah dilakukan diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah sehingga warga bukan perlu merasa khawatir terhadap biaya pangan yang tersebut pada waktu ini belum menentu.
Di lokasi yang sama, Direktur Supply Chain juga Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menerangkan bahwa pihaknya akan terus melakukan manuver positif menyikapi tarif beras yang mana masih fluktuatif, dengan bergerak cepat menjalankan semua penugasan dari Pemerintah.
“Penyaluran bantuan pangan beras ketika ini berjalan semua dalam seluruh Indonesia, termasuk semua outlet distribusi Inisiatif SPHP, baik pangsa induk, bursa tradisional lalu retail modern, sudah kami gelontorkan beras SPHP untuk memperbanyak ketersediaan agar warga bukan kesulitan di mencari beras. Terbaru, kami juga terjun dengan segera melalui Pergerakan Pangan Murah ke penduduk dengan melaksanakan kegiatan pelanggan pangan pokok tidak mahal yang dimaksud destinasinya dekat dengan pemukiman warga,” tegasnya.
Pemerintah terus melakukan aksi cepat tanggap berhadapan dengan dampak perekonomian yang digunakan ditimbulkan oleh pembaharuan iklim El Nino, yang dimaksud pada waktu ini sedang melanda dunia.
