Bisnis

Tertatih-Tatih, IHSG Disebut Masih Bisa Tembus 7.600 hingga Akhir 2024

JAKARTA – Sempat diterpa banyak sentimen geopolitik, Angka Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dinilai masih berada di fase uptrend. Kendati harus tertatih-tatih menahan tekanan jual penanam modal asing, indeks dipandang dapat menembus level barunya tahun ini.

Optimisme ini didasari banyak hal mulai dari ekspektasi ke depan seperti penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (the Fed) hingga tensi regional, termasuk Timur Tengah yang mereda.

“Memang dari MNC Sekuritas target ke akhir tahun itu berada dalam sekitar 7.600-an. Kami memperkirakan ada kemungkinan cut-rate The Fed ,” kata Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana untuk IDX Channel, Kamis (18/4/2024).

The Fed belakangan ini diragukan akan memangkas bunga acuan menyusul komentar hawkish sebagian pejabat bank sentral, sekaligus data dunia usaha Amerika Serikat yang kuat, seperti pemuaian lalu pemasaran ritel.

Gubernur Fed Jerome Powell sebelumnya menegaskan, pihaknya membutuhkan lebih besar banyak waktu untuk segera memotong ongkos pinjaman.

Ini juga didukung oleh tingkat pemuaian Amerika Serikat yang digunakan mencapai 3,5 year-on-year (yoy) pada Maret 2024. Angka ini lebih banyak tinggi dari perkiraan sebesar 3,4% yoy, sekaligus memanas dari periode sebelumnya sebesar 3,2% yoy.

Inflasi inti (Core Inflation) yang tersebut tidak ada di antaranya komponen pangan dan juga energi juga meningkat 3,8%, dari estimasi 3,7% yoy. “Kami percaya ada prospek cut rate The Fed dalam bulan September juga Oktober 2024. Ini adalah akan disertai oleh Bank Indonesia,” papar Didit.

Dari sisi sektoral, lapangan usaha perbankan masih menjadi harapan bagi indeks menemui level terbarunya. Apabila biaya pinjaman dipangkas, terang Didit, berpeluang bermetamorfosis menjadi booster bagi sektor utliitas juga properti.

Sepanjang 2024, mengakses RTI Business Kamis (18/4), operasi pemodal domestik masih mendominasi sebesar 58,08%, sementara asing atau non-residen mengangkat 41,92%. Meskipun telah dilakukan terbentuk aksi jual dari penanam modal di negara lain mencapai Rp9,31 triliun di sepekan terakhir, tetapi secara year-to-date masih mencatatkan inflow sebanyak Rp13,6 triliun.

Geopolitik masih berubah menjadi pemberat bagi psikologis lingkungan ekonomi baik di dalam Timur Tengah maupun regional Eropa terlebih Rusia lalu Ukraina. “Diharapkan tensi Timur Tengah kemudian Rusia-Ukraina mereda ke depan,” tandasnya.

Hingga Kamis (18/4), IHSG masih menguat 0,23% ke 7.147. Satu jam pertama, proses menembus Rp3 triliun, dengan besar 5,7 miliar saham.

Artikel ini disadur dari Tertatih-Tatih, IHSG Disebut Masih Bisa Tembus 7.600 hingga Akhir 2024

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button