Bisnis

Sri Mulyani Bilang Orang Indonesia Suka Kerja Keras Tapi Ngga Cukup

Berita.it.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa warga Indonesia suka kerja keras, tapi hal itu belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan. 

Hal yang disebutkan dikatakan Sri Mulyani ketika Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 yang digunakan diselenggarakan di tempat Ibukota Indonesia pada pekan lalu.

Dia bilang menilai untuk mewujudkan cita-cita Indonesia maju, dibutuhkan perkembangan dunia usaha yang dimaksud tinggi juga berkualitas. Pertumbuhan dunia usaha yang dimaksud tinggi membutuhkan produktivitas tidak hanya sekali dari kerja keras manusia, tapi juga berasal dari aset lalu lahan yang mana juga harus produktif.

“Saya banyak menyampaikan bahwa pada Indonesia ini orangnya kerja keras, asetnya leha-leha atau tidur. Nah kita harus membangunkan juga make sure bahwa aset lalu khususnya tanah itu merupakan aset yang dimaksud luar biasa penting di dalam pada menyokong kegiatan investasi,” kata Sri Mulyani dikutipkan Hari Senin (11/3/2024).

Menurutnya, lahan lalu agraria merupakan persoalan yang digunakan luar biasa penting yang menyebabkan penanam modal dan juga pengusaha perusahaan tertarik untuk berinvestasi dalam Indonesia. 

Permasalahan agraria juga tata ruang, khususnya yang mana terkait dengan tanah, selama ini menjadi salah satu kendala yang tersebut menghambat masuknya penanaman modal ke Indonesia lantaran menyebabkan cost of doing business naik.

“Investasi hanya sekali mau kalau beliau tahu lokasinya bener enggak serta lokasinya pasti atau tidak, dan juga untuk mendapatkannya juga transparan kemudian kompetitif atau berliku-liku juga tak pasti. Pihak yang Berinvestasi tidaklah suka ketidakpastian. Diatur boleh, dipungut juga boleh, jika pasti kemudian jelas. Hal ini yang perlu untuk kita tata. Kalau kita pungut terlalu tinggi juga merekan akan lihat negara lain,” ujar Menkeu.

Untuk itu, Menkeu menegaskan bahwa yang mana diadakan oleh seluruh jajaran di tempat Kementerian ATR/BPN menentukan denyut dunia usaha Indonesia. Kementerian ATR/BPN diharapkan dapat bergabung menciptakan iklim penanaman modal yang digunakan baik dengan memberikan kejelasan status tanah bagi pemodal dan juga pengusaha.

“Kerja dari ATR/BPN akan menentukan reputasi Indonesia di dalam seluruh dunia. Saya ingin ATR/BPN juga menimbulkan reputasi yang tersebut hebat di area seluruh dunia,” kata Menkeu.

Maka dari itu, ia menegaskan perlu untuk memberikan kepastian hukum dan juga menciptakan tata ruang yang dimaksud menciptakan kegiatan produktif menjadi melonjak juga memperkuat perkembangan dan juga pemerataan.

“Ini tidaklah belaka menyangkut investasi, ini juga menyangkut kepastian dari banyak rakyat Indonesia. Publik Indonesia yang dimaksud tak punya aset atau kalau beliau punya aset kemudian ternyata asetnya bodong itu juga akan memunculkan dampak terhadap kesejahteraan lalu keadilan. Oleh lantaran itu, saya akan terus bersiap kemudian menggalang sepenuhnya Kementerian ATR/BPN untuk sanggup bekerja,” katanya.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button