Sosok Bahlil Disamakan dengan Harmoko, Antara Penjilat kemudian Brutus Si Pengkhianat
Berita.it.com – Tim sukses Ganjar Mahfud, Islah Bahrawi, menyamakan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Kesepahaman Penanaman Modal, dengan sosok Harmoko dalam era Presiden Suharto.
Lewat postingan di tempat X, Islah Bahrawi memposting foto Bahlil sedang tertawa. Ia lalu menuliskan artikel panjang mengenai sosok Harmoko di area era Orde Baru.
Menurut Islah, dalam tahun 1997 “approval rate” presiden Soeharto sedang kuat-kuatnya. Harmoko yang ketika itu menjabat sebagai Ketum Golkar lalu Ketua DPR/MPR, “menjilat” Soeharto agar kembali jadi presiden RI yg ke-7 kalinya.
Baca Juga:
Akhirnya! Terungkap Arah Pendukung Kiky Saputri di tempat Pilpres 2024
“Padahal Soeharto sudah ada berniat untuk “lengser keprabon”, namun Harmoko berhasil meyakinkan Soeharto dengan alasan: “rakyat masih sangat menginginkannya”,” tulis Islah Bahrawi.
Walhasil, pada Maret 1998, Harmoko mengangkat Soeharto sebagai presiden RI di tempat usia 72 tahun. Dua bulan kemudian, sikap Harmoko terhadap Suharto berubah.
Islah mengatakan, Harmoko memohonkan Presiden Suharto untuk mundur lantaran adanya demonstrasi siswa besar-besaran yang digunakan berujung pada pendudukan gedung DPR/MPR.
Menurut dia, Harmoko terdesak. Ia lalu mengambil bagian mendesak Suharto mundur dari jabatannya sebagai presiden sebagai jurus selamat dari pengadilan rakyat.
Sejak itu kata Islah, Harmoko dianggap sebagai “Brutus Sang Pengkhianat” oleh pihak Soeharto. Di sisi lain, Harmoko tak juga dianggap sebagai pahlawan oleh warga sipil.
Sebab rekam jejak Harmoko selama ini dikenal sebagai sosok yg hampir setiap hari “menjilat” Soeharto ketika sedang berkuasa.
“Nah, sosok Bahlil ini mirip sekali dengan sosok Harmoko pada eranya. Entah kelak akan dianggap penjilat atau justeru disematkan sebagai pengkhianat, tunggu waktunya saja. Path of our destiny will tell the story,” ujar Islah Bahrawi.