Kesehatan

Selain Anak Sekolah, Ibu Hamil dan juga Balita Perlu Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting

JAKARTA – Rencana pemberian susu gratis bagi anak-anak tidak ada hanya sekali tentang meningkatkan gizi, juga tentang membentuk masa depan yang mana lebih besar sehat bagi generasi mendatang.

Menurut International Dairy Federation (IDF), konsumsi makanan bergizi seperti susu sudah terbukti berhubungan dengan peningkatan prestasi akademik serta perilaku anak-anak.

Dengan mempertimbangkan bervariasi model yang digunakan sudah pernah diterapkan dalam negara lain, Tanah Air dapat mengambil pelajaran berharga pada merancang kegiatan susu gratis yang efektif lalu berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memenuhi keinginan gizi anak-anak Indonesia.

Sejumlah negara, tercatat sudah ada melaksanakan pemberian susu gratis dan juga cukup berhasil meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Berikut beberapa negara, yang tersebut dinilai cukup berhasil di menjalankan pemberian susu gratis untuk anak-anak, satu di antaranya untuk menjaga dari stunting.

Global Child Nutrition Foundation (GCNF) berjudul School Meal Programs Around the World: Results from the 2021 Global Survey of School Meal Programs. Laporan ini menunjukkan bahwa, dari 139 negara yang disurvei, 125 di antaranya mempunyai setidaknya satu inisiatif pemberian makanan berskala besar ke sekolah dasar serta sekolah menengah.

Laporan itu menyatakan bahwa setidaknya 330,3 jt anak menerima makanan sekolah mulai 2020. Persentase dari seluruh usia anak sekolah dasar dan juga menengah yang tersebut menerima acara ini adalah 27%.

Sementara, laporan pada 2022 dari World Food Program, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digunakan mengurusi pangan, menyatakan bahwa dari sampel data 176 negara diperoleh hitungan 418 jt anak menerima faedah dari inisiatif makanan di dalam sekolah. Jumlah ini 30 jt lebih banyak banyak berbeda dengan 388 jt anak yang tersebut mendapatkan khasiat mirip sebelum pandemik pada awal 2020.

Dalam aspek usia, dari total yang dimaksud sekitar 41% merupakan anak sekolah dasar yang tersebut mendapatkan makanan gratis atau bersubsidi. Dalam aspek pendapatan, kegiatan ini menjangkau 61% anak usia sekolah ke negara berpendapatan tinggi, 48% di dalam negara berpendapatan menengah atas. Sementara, di negara berpendapatan rendah, belaka 18% siswa yang digunakan menerima makanan dalam sekolah setiap hari.

Selain inisiatif nutrisi untuk anak usia sekolah, diperlukan juga kebijakan untuk mengurangi stunting di awal masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Fokus untuk acara ini adalah pada pendampingan untuk Ibu Hamil juga Bayi, juga pemberian dukungan nutrisi bagi Ibu Hamil juga Bayi yang tersebut memerlukan.

Artikel ini disadur dari Selain Anak Sekolah, Ibu Hamil dan Balita Perlu Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button