Kesehatan

Kepentingan Terapkan Gizi Seimbang untuk Cegah Obesitas

Berita.it.com – Obesitas merupakan kesulitan global yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia kemudian mengancam kebugaran warga termasuk dalam Indonesia.

Di Indonesia sendiri, pada kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang dimaksud cukup signifikan dari 10,5% di dalam tahun 2007 menjadi 21,8% dalam tahun 2018, sehingga Obesitas ketika digolongkan sebagai penyakit yang digunakan perlu diintervensi secara komprehensif.

Pengawas Farmasi dan juga Makanan Ahli Muda, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Badan POM RI, Pratiwi Yuniarti Martoyo, STP, M.P. menjelaskan pentingnya menerapkan prinsip Gizi Seimbang pada hidup sehari-hari agar terhindar dari Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti obesitas.

Menurutnya, prinsip gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang dimaksud mengandung zat gizi pada jenis serta jumlah total yang tersebut sesuai dengan keperluan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih juga memantau berat badan secara teratur di rangka mempertahankan berat badan normal untuk mengurangi kesulitan gizi.

“Untuk meyakinkan makanan yang dimaksud kita konsumsi bergizi seimbang, makanlah sesuai dengan prinsip isi piringku serta membaca label gizi untuk menentukan pilihan makanan yang tersebut sesuai dengan permintaan gizi kita. Label gizi pangan olahan yang digunakan sudah diatur oleh BPOM antara lain Berita Skor Gizi (ING), Front-of-Packed Nutrition Labelling, arahan kebugaran juga klaim terkait gula, garam juga lemak,” jelas Pratiwi.

Obesitas sendiri menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tak menular seperti penyakit gula melitus, jantung, kanker, hipertensi kemudian penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya juga berkontribusi pada pemicu kematian akibat penyakit kardiovaskular (5,87% dari total kematian), penyakit diabetes mellitus dan juga ginjal (1,84% dari total kematian).

Mencegah Obesitas adalah kunci, tindakan mampu dengan melakukan konfirmasi tidur cukup minimal 7 jam sehari, latihan fisik BBTT (Baik, Benar, Terukur, Teratur), memverifikasi nutrisi yang mana seimbang, dan juga memahami batasan konsumsi GGL serta cara cerdas membaca label kemasan.

Direktur Pencegahan juga Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Bidang Kesehatan RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes menambahkan, sebagai upaya untuk menanggulangi perkara Obesitas dalam Indonesia, pemerintah telah lama menerbitkan Peraturan Menteri Kesejahteraan (Permenkes) tentang Pencantuman Pengetahuan Gula, Garam, kemudian Lemak di tempat Pangan Olahan dan juga Siap Saji, dan juga melakukan edukasi tentang pentingnya aturan ini.

“Melalui metamorfosis kesehatan, kami juga sudah pernah menganjurkan rakyat untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tiada menular dengan cara mengukur tinggi badan juga berat badan, juga memahami risiko konsumsi gula, garam, lalu lemak. Saat ini kami juga fokus pergerakan yang melibatkan warga di rangka pencegahan dan juga pengendalian obesitas sebagai faktor risiko PTM (GENTAS) dengan mengupayakan agar rakyat indonesia melakukan CERDIK yaitu Cek kebugaran secara teratur minimal 1 tahun sekali dengan deteksi penyakit prioritas, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga minimal 30 menit setiap hari, Diet yang mana seimbang dengan menakar pola makan isi piringku, Istirahat yang digunakan cukup serta Kelola stres dengan baik. Dengan menerapkan pola CERDIK ini maka kita mengupayakan penduduk indonesia yang tersebut sehat kemudian cerdas,” paparnya.

Sementara itu, di rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia 2024, Nutrifood, bersatu Kementerian Aspek Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) serta Badan Pengawas Solusi dan juga Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI) mengedukasi penduduk tentang pentingnya batasi konsumsi gula, garam, kemudian lemak (#BatasiGGL) juga memahami cara baca label kemasan.

Dalam edukasi ini, Nutrifood, Kemenkes juga Badan POM RI juga meminta rakyat untuk menjadi agen pembaharuan (agent of change) dengan menyebarkan informasi seluas mungkin saja terkait cara cerdas pilih makanan yang tersebut rendah GGL melalui konten edukatif di area media sosial untuk cegah dan juga atasi Obesitas.

“Kami percaya bahwa setiap orang bisa jadi menularkan dampak positif dengan memahami pilihan makanan minuman yang tersebut lebih banyak baik juga masih nikmat. Untuk menyokong hal tersebut, Nutrifood menyediakan pilihan makanan lebih tinggi sehat yang dimaksud bebas gula, rendah garam, kemudian rendah lemak hingga berbagai produk-produk yang telah lama mendapatkan pelabelan “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM. Selain itu, tahun ini kami juga akan melanjutkan kampaye #BatasiGGL melalui berbagai kegiatan edukasi dalam pusat komunitas kami NutriHub, yang tersebar di area 25 kota di area Indonesia. Mari kita bersama-sama menciptakan inovasi yang positif pada kebugaran penduduk Indonesia,” terang Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button