Kesehatan

Jalan keluar Imunoterapi Serplulimab Tingkatkan Angka Harapan Hidup Kanker Paru Sel Kecil

Berita.it.com – Kanker merupakan salah satu kesulitan kemampuan fisik terbesar di dalam Indonesia juga menjadi faktor kematian tertinggi kedua pasca penyakit kardiovaskuler. Setiap tahunnya, menurut data GLOBOCAN 2022, terdapat sekitar 408 ribu tindakan hukum baru tumor ganas dengan nomor mortalitas sebanyak 243 ribu.

Kanker paru merupakan jenis tumor ganas ketiga terbanyak di dalam mana lebih lanjut dari 50% pasien yang terdiagnosis dengan neoplasma paru mempunyai hitungan kematian pada rentang waktu satu tahun pasca terdiagnosis lalu bilangan bulat harapan hidupnya belaka sebesar 17,8%. 

Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) menyebut, hal ini menimbulkan penatalaksanaan perkara tumor ganas paru memerlukan pendekatan komprehensif. 

“Mulai dari tindakan promotif kemudian preventif seperti kegiatan edukasi dan juga kesadaran tumor ganas paru, kegiatan menghindari asap rokok, skrining, serta deteksi dini neoplasma paru, hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau di hal ini terapi imunoterapi,” papar Dr. dr. Tubagus.

Terlebih, lanjut dia, tumor ganas paru kerap kali terdiagnosis di area rumah sakit pada stadium lanjut ketika pilihan penyembuhan terbatas. Demikian pula dengan tumor ganas paru-paru sel kecil. Khusus SCLC atau karsinoma paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14% dari keseluruhan persoalan hukum tumor ganas paru. 

Sebanyak 250 ribu pasien didiagnosis penyakit ini serta hingga 80% urung terselamatkan. Upaya terapi kerap terlambat dilaksanakan sehingga tingkat kesembuhannya juga tergolong rendah sebab jenis keganasannya yang dimaksud bersifat agresif serta sulit terdeteksi sejak dini.

Terapi karsinoma sendiri berbagai ragamnya, muali kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang tersebut terbaru seperti imunoterapi yang tersebut dapat bekerja melalui merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menyerang sel tumor ganas atau memberi tubuh penderita karsinoma komponen sistem kekebalan yang diperlukan untuk membantu membunuh sel kanker. 

“Berdasarkan pengalaman juga data klinis yang mana sudah ada dipublikasikan, pengaplikasian obat imunoterapi seperti Serplulimab sanggup menjadi pilihan pada penatalaksanaan tindakan hukum karsinoma paru-paru sel kecil stadium ekstensif,” papar Dokter Konsultan Hematologi Onkologi RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM.

Lebih lanjut, dr. Andhika mengungkapkan serplulimab menyasar terhadap perawatan neoplasma paru sel kecil lantaran hitungan kematiannya yang digunakan masih tinggi serta tiada terdiagnosa dengan cepat. Pasien yang mana baru terdiagnosa neoplasma paru sel kecil rata-rata hanya saja bertahan 3 bulan setelahnya pemeriksaan.

Kanker paru sel kecil merupakan jenis neoplasma yang dimaksud miliki porsi penderita sekitar 15 persen dibandingkan dengan non small cell lung cancer dengan bilangan 85 persen. Angka ketahanan hidupnya hanya saja 7 persen dari lima tahun juga kebanyakan tak terdiagnosa.

“Dengan serplulimab bilangan bulat harapan hidup 24 bulan jadi 43,1 persen dengan stadium lanjut, berbeda dengan apabila bukan berobat dengan serplulimab sekitar 7 persen dengan stadium yang tersebut sama,” katanya.

Serplulimab merupakan pelengkap dari perawatan neoplasma yang telah ada sebelumnya yaitu pembrolizumab, atezolizumab, dan juga durvalumab yang mengobati sel anti bodi. Serplulimab bekerja dengan segera dengan mematikan sel neoplasma atau dengan sifat imunoterapi PD-L1.

Serplulimab juga bisa saja dikombinasikan dengan perawatan kemoterapi terlebih pada pasien yang mana sudah ada masuk kategori geriatri serta kerap terpapar kemoterapi. Imunoterapi ini biasanya digunakan jikalau pasca pemeriksaan biopsi pada tumor terdapat nomor Microsatellite instability (MSI) yang tersebut tinggi.

Hal inilah yang dimaksud menyebabkan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak bidang usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) serta PT Global Onkolab Farma (GOF) meluncurkan obat Serplulimab untuk memperluas akses kondisi tubuh bagi pejuang kanker. 

“Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe di memperluas akses layanan kemampuan fisik bagi pasien neoplasma paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami pada memperkuat terciptanya lingkungan kebugaran yang mana terintegrasi bersatu seperti rumah sakit, tenaga kebugaran profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, kemudian para pemangku kewenangan terkait,” ujar Sie Djohan, Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button