Kesehatan

Nia Ramadhani sampai Harus Cabut Kuku oleh sebab itu Cantengan, Apa Saja Sih Penyebab Kondisi Ini?

Berita.it.com – Nia Ramadhani baru sekadar memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit (RS) untuk mengatasi kuku cantengan. Diunggah lewat kanal YouTube Nia Ramadhani Bakrie, diketahui kuku yang tersebut cantengan itu ada di tempat jempol kaki sebelah kiri.

Setibanya dalam ruang IGD, Nia awalnya tak tahu kalau kondisinya itu disebut cantengan. Ia cuma menjelaskan bahwa kuku jempol kakinya sakit akibat terus tergesek sepatu pada waktu berlari.

“Kata guru lari aku, oleh sebab itu kukunya panjang terus kegesek-gesek (waktu lari) ketabrak (sepatu) terus,” ujar Nia, dikutipkan dari kanal YouTube Nia Ramadhani Bakrie, Kamis (7/3).

Setelah dicek oleh dokter jaga, ternyata kuku yang dimaksud sudah ada berakhir sehingga harus dicabut. Nia pun tampak panik mendengarnya, oleh sebab itu sedari awal sudah ada takut serta enggan melakukan tindakan.

Nia Ramadhani cabut kuku sebab cantengan. (YouTube)
Nia Ramadhani cabut kuku oleh sebab itu cantengan. (YouTube)

Namun apabila tiada dicabut, kondisi kuku yang disebutkan mampu mengakibatkan hambatan lain pada kemudian hari, seperti infeksi juga bernanah. Karenanya meskipun masih takut, Nia memantapkan diri untuk kukunya dicabut.

Penyebab Cantengan

Cantengan merupakan kondisi dalam mana ujung kuku meningkat atau masuk ke di daging di dalam area kuku. Kondisi cantengan umumnya disertai gejala nyeri, bengkak maupun kemerahan di tempat area kuku.

Cantengan adalah kondisi yang dimaksud umum terjadi namun tidaklah boleh disepelekan. Sebab apabila cantengan dibiarkan, maka bisa saja mengakibatkan infeksi. Hal ini tentunya akan berbahaya pada penderita diabetes.

Melansir dari laman Alodokter, cantengan dapat terjadi akibat beragam hal, antara lain.

  1. Memotong kuku dengan cara yang dimaksud salah. Misalnya terlalu pendek atau sampai menembus ke bagian pinggir kuku.
  2. Mengenakan sepatu yang sempit atau terlalu ketat. Hal ini bisa saja menekan kuku kaki sehingga kuku masuk ke di kulit.
  3. Kurang memperhatikan kebersihan kaki, seperti menggunakan alas kaki pada waktu kondisi kaki basah atau berkeringat
  4. Mengalami cedera kuku akibat tersandung, tertimpa benda berat, atau menerima tekanan berulang seperti menendang bola.
  5. Memiliki bentuk kuku yang mana tidak ada umum, seperti melengkung (curved toenails).
  6. Mengalami infeksi jamur pada kuku

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button