Berita.it.com – JAKARTA – Seiring lingkungan ekonomi mobil bergerak stabil menuju kendaraan listrik, Toyota telah dilakukan melobi pemerintah setidaknya selama tiga tahun untuk memperlambat transisi tersebut. Demikian menurut analisis InfluenceMap.
Toyota sudah pernah melakukannya pada AS, Kanada, Inggris, juga Australia, di tempat antara negara-negara lain.
Dalam laporan tahun 2022, InfluenceMap menempatkan Toyota sebagai perusahaan paling berpengaruh ke-10 yang digunakan menghalangi aksi kebijakan iklim secara global dari lebih besar dari 400 perusahaan pada basis datanya.
Toyota, pembuat mobil lain, serta asosiasi perdagangan otomotif berjuang keras menolak aturan emisi gas buang yang diusulkan EPA.
Pemerintahan Biden pada waktu ini sedang mempertimbangkan untuk menunda persyaratan ketat elektrifikasi yang digunakan ditetapkan mulai 2027 sampai pasca 2030.
Penundaan seperti itu akan menjadi kemenangan besar bagi Toyota, yang memasok hanya sekali 1,3% EV Amerika Serikat tetapi lebih besar dari 14% dari keseluruhan bursa mobil tahun lalu.
Permintaan untuk mobil listrik (EV) sendiri masih meningkat di dalam Amerika. Hanya belaka tak secepat yang tersebut diperkirakan.
Negara ini melintasi ambang batas penting pada akhir tahun lalu: 1,2 jt kendaraan listrik terjual — lompatan 46,3% dari tahun 2022.
Albert Gore, direktur eksekutif grup perdagangan EV dari Zero Emission Transportation Association mengungkapkan bahwa beberapa produsen mobil lalu kelompok berlomba untuk mengurangi kekuatan aturan EPA.
Pesan agresif menentang aturan yang mana diusulkan EPA juga kampanye melawan elektrifikasi menciptakan “narasi palsu” bahwa permintaan EV menurun, kata Gore, padahal jelas masih meningkat.
