Kesehatan

Masya Allah! Puasa Ternyata Malah Bisa Redakan Maag serta Gerd

Berita.it.com – Selama ini penderita penyakit maag atau GERD kerap khawatir akan kambuh pada waktu menjalankan puasa. Namun, dokter spesialis Penyakit Dalam dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Muhammad Firhat Idrus, SpPD, K-GEH, menyatakan pada beberapa penelitian bahwa pelaksanaan ibadah puasa kemungkinan besar dapat mengempiskan keparahan dari kesulitan maag atau GERD akibat pola makan yang digunakan teratur pada waktu yang mana sebanding setiap hari.

Dikutip dari ANTARA, Firhat menjelaskan bahwa penyulut umum timbulnya permasalahan maag kemungkinan besar terjadi pada waktu awal puasa ketika pola makan yang dimaksud biasanya tiga kali sehari berubah menjadi dua kali sehari. Namun, gejalanya kemudian cenderung membaik seiring waktu.

Ia menambahkan bahwa puasa menyokong seseorang untuk makan secara teratur pada jam yang digunakan sama, yaitu ketika berbuka puasa dan juga sahur. Hal ini dapat memperbaiki gejala maag atau GERD yang mana umumnya dialami oleh masyarakat.

Ilustrasi maag (pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi maag (pixabay/mohamed_hassan)

Maag, atau dispepsia di istilah medis, adalah suatu kondisi yang mana menunjukkan gejala seperti rasa tiada nyaman, mual, nyeri, muntah, kembung, dan juga cepat kenyang. Salah satu kondisi yang dimaksud lebih tinggi parah adalah ketika asam lambung naik ke kerongkongan, yang digunakan disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dengan pola makan yang tersebut teratur, asam lambung akan pergi dari dari lambung pada waktu yang dimaksud tepat, dengan asupan makanan yang dimaksud cukup, sehingga tidaklah menyebabkan rasa tidaklah nyaman.

Meskipun makanan dikonsumsi pada waktu yang tersebut tepat, makanan yang digunakan terlalu berlebihan dapat menyebabkan naiknya asam lambung lalu memicu hambatan maag juga GERD selama bulan puasa

“Kenapa maag pada bulan puasa rutin kambuh itu akibat konsumsi semua jenis makanan penyulut maag lalu GERD pada waktu yang mirip di jumlah keseluruhan yang tersebut banyak, jadi lambung mendapatkan semua jenis pemicu asam lambung di area waktu yang dimaksud sama, itu dapat jadi pemicu utamanya,” katanya.

Firhat menyarankan untuk menghindari makanan seperti gorengan, santan, makanan pedas, serta berminyak pada waktu berbuka puasa atau sahur. Selain itu, disarankan untuk menghindari jeroan, gajih, kemudian kopi agar bukan terjadi kesulitan maag selama ibadah puasa.

Makanan pedas serta konsumsi kopi pada total yang tersebut bukan terkontrol dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Untuk menurunkan risiko tersebut, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang disebutkan hanya saja pada salah satu waktu makan, baik ketika berbuka puasa atau ketika sahur. Disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang digunakan direbus atau dipanggang dan juga meningkatkan konsumsi sayuran.

Mengunyah makanan secara perlahan juga tanpa terburu-buru juga sanggup membantu menghurangi beban pada lambung dan juga menghindari naiknya asam lambung.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button