Teknologi

Kulkas Cerdas LG Bantu Kurangi Food Waste, Kok Bisa?

Berita.it.com – JAKARTA – PT. LG Electronics Indonesia (LG) punya cara sendiri untuk berkontribusi pada isu food waste atau sampah makanan.

Langkah pertama, dari sisi produk. Yakni, menyebabkan pengguna bisa saja menghurangi jumlah keseluruhan makanan yang digunakan mesti terbuang. Kulkas LG InstaView Door-in-Door diklaim dapat menambah masa berlaku umur bahan-bahan makanan. Sebab, secara signifikan mengempiskan kehilangan udara dingin dengan menyimpannya pada tempat paling penting, yaitu dalam di ruangan.

“Semakin berbagai udara dingin berarti semakin tenang bahwa makanan Anda akan tetap memperlihatkan segar tambahan lama,” ujar Lee Tae-Jin, Presiden PT. LG Electronics Indonesia (LG).

Kulkas itu menurut Lee Tae-Jin miliki pembaharuan seperti teknologi LinearCooling kemudian DoorCooling+, sehingga bisa jadi meningkatkan kesegaran makanan yang dimaksud disimpan serta berkontribusi terhadap pengurangan pangan terbuang secara efektif.

Selain itu, LG juga turut berkontribusi dengan segera terhadap pengurangan food waste lalu kerawanan pangan (food insecurity). Mereka bekerjasama dengan organisasi nirlaba FoodCycle Indonesia lewat kampanye Better life for all.

Kulkas Cerdas LG Bantu Kurangi Food Waste, Kok Bisa?

Co-Founder FoodCycle Indonesia Herman Andryanto berharap inisiatif yang dimaksud dapat memberi contoh nyata untuk masyarakat, khususnya generasi muda. “Yakni, tentang cara memerangi food waste and insecurity secara berkelanjutan,” ujar Herman Andryanto lagi.

Dampak food waste pada lingkungan, menurut Herman tak dapat diabaikan. “Kesalahan pemahaman bahwa pangan terbuang bersifat organik serta dapat terurai secara hayati ini berkontribusi pada lonjakan produksi sampah makanan,” ungkapnya.

Saat ini Indonesia memang benar menghadapi peningkatan jumlah keseluruhan food waste atau makanan yang mana terbuang juga menjadi sampah.

Laporan badan dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, United Nations Environment Programme (UNEP), melalui UNEP Food Waste Index Report 2021,
menunjukkan negara ini menempati peringkat kedua secara global dan juga teratas pada Asia Tenggara dengan memunculkan 20,93 jt ton food waste setiap tahunnya.

Disisi lain, Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN/Bappenas) melaporkan, pembuangan limbah makanan nasional ini berdampak antara lain pada kerugian ekonomi yang mana mencapai Rp213 triliun-Rp551 triliun per tahun.

Kondisi ini setara nilainya 4-5% Barang Domestik Bruto (PDB) tahunan Indonesia. Yang menjadikannya miris, disisi lain, Indonesia menempati peringkat ke-77 dari 125 negara di hal risiko kelaparan sesuai laporan Global Hunger Index tahun 2023 yang mana diterbitkan sebagai kerjasama antara ConcernWorldwide.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button