Berita.it.com – JAKARTA – Kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di area Indonesia dilaporkan meroket. Tercatat, peningkatan sebanyak 2,5 kali lipat dibandingkan 2021, yakni dari 42 ribu tindakan hukum menjadi 134 ribu perkara pada 2023.
Kasus TBC pada anak tidak ada sejenis dengan TBC usia dewasa. Pada dasarnya, kondisi ini disebabkan penyakit infeksi menular yang tersebut disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh, tetapi yang dimaksud paling umum adalah paru-paru.
TBC paru-paru adalah bentuk TBC yang tersebut paling kerap terjadi, tetapi bakteri TBC juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, ginjal, otak, atau selaput otak. TBC pada anak seringkali miliki gejala yang mana berbeda dengan gejala yang dimaksud muncul pada orang dewasa.
Gejala TBC pada Anak
Gejala TBC pada anak-anak bisa saja bersifat nonspesifik lalu mirip dengan gejala penyakit lainnya. Berikut gejala TBC pada anak yang wajib diketahui para orang tua dilansir dari Health Line, Hari Jumat (22/3/2024).
1. Batuk yang digunakan berlangsung lebih banyak dari dua minggu atau batuk yang mana terus-menerus tanpa penyulut yang tersebut jelas.
2. Demam yang mana bukan berkurang meskipun telah dilakukan diberikan obat penurun demam.
3. Penurunan berat badan yang tidaklah dapat dijelaskan atau pertumbuhan yang mana lambat.
4. Kelelahan yang mana berlebihan.
5. Kehilangan nafsu makan atau penurunan nafsu makan.
6. Berkeringat secara berlebihan khususnya di tempat waktu malam hari.
7. Nyeri dada atau kesulitan bernapas.
8. Pembengkakan kelenjar limfa, khususnya pada leher atau ketiak.
Namun, perlu diingat bahwa gejala TBC pada anak sanggup bervariasi, juga tak semua anak yang tersebut terinfeksi TBC akan menunjukkan gejala tersebut. Beberapa anak juga mengalami gejala yang dimaksud tambahan spesifik tergantung pada bagian tubuh yang tersebut terinfeksi oleh bakteri tuberkulosis.
Oleh akibat itu, jikalau Anda mencurigai bahwa anak kemungkinan besar terinfeksi TBC, penting untuk segera menghubungi dokter atau infrastruktur kemampuan fisik untuk pemeriksaan lebih tinggi lanjut juga penanganan yang mana tepat.
