Bisnis

Harga Beras Impor Menggila, Bos Bapanas: Berapapun Kita Beli

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyoroti kenaikan nilai beras dalam tingkat global di berada dalam melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mencapai level Rp16.000 per USD. Arief menegaskan beras merupakan pangan pokok penduduk luas, sehingga berapapun harganya ketersedian berubah menjadi fokus utama pemerintah. Termasuk sewaktu tarif dolar menguat juga kenaikan biaya beras di dalam tingkat global.

“Kita kalau tidak ada makan nasi kan tidaklah mungkin, jadi harus disediakan, whatever the price (berapapun harganya),” ujar Arief usai Halal bi Halal Bapanas, Kamis (18/4/2024).

Meski demikian, Arief menjelaskan ketika ini otoritas sedang melakukan stress test atau melakukan analisis dan juga simulasi untuk menguji ketahanan fiskal negara di merespon situasi makro perekonomian global. Pasalnya, pemerintah kemudian DPR sebelumnya telah dilakukan menyepakati asumsi dasar sektor ekonomi makro pada APBN 2024, misalnya untuk nilai minyak globus (ICP) sebesar USD82 per barel, lifting minyak sebesar 635 ribu barel per hari, juga lifting gas sebesar 1,033 jt barel setara minyak per hari.

Selain itu nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2024 diasumsikan berada di dalam level Rp15.000 per USD, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, peningkatan dunia usaha sebesar 5,2%, naiknya harga yang terkendali sebesar 2,8%, juga suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%.

Komponen-komponen tersebutlah yang berubah jadi pembentuk tarif pada melakukan importasi sebuah komoditas. “Kita sedang stress test, sampai dalam berapa harganya , tapi tak kemungkinan besar tidaklah makan, ketika nilai tukar beras Rp18.000, kan terus ketersediaan harus dijaga,” sambung Arief.

Arief menjelaskan pada waktu ini nilai tukar beras bumi berada ke level USD670 per ton, padahal harga jual sebelumnya semata-mata USD460 per ton. Situasi yang dimaksud telah memproduksi pemerintahan tentunya lebih tinggi berbagai menggelontorkan APBN untuk pengadaan beras, belum lagi ditambah nilai tukar yang tersebut rupiah yang mana melemah.

“(Sedang menghitung) misalnya nilai tukar beras harganya USD630 per metrik ton, dengan currency Rp15.500 waktu itu, kalau Rp16.000 berapa. Tapi insyaallah kita bisa jadi melintasi ini semua dengan baik,” tutup Arief.

Artikel ini disadur dari Harga Beras Impor Menggila, Bos Bapanas: Berapapun Kita Beli

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button