Berita.it.com – Skor tukar rupiah ajlok terhadap dolar Amerika Serikat pada awal pekan ini (4/3/2024) dibuka. Pelemahan rupiah ini imbas naiknya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Amerika Serikat (AS) Februari 2024.
Seperti diambil dari Antara, Mulai Pekan (4/3/2024), pada awal perdagangan Mulai Pekan pagi, rupiah dibuka turun dua poin atau 0,01 persen menjadi Mata Uang Rupiah 15.706 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rupiah 15.704 per dolar AS.
“PMI Industri Manufaktur pada Februari 2024 naik menjadi 52,2 dari 51,5,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
PMI manufaktur yang digunakan naik menandakan menguatnya kinerja sektor manufaktur Amerika Serikat.
Sementara, imbal hasil atau yield US Treasury (UST) turun sebesar 7 basis poin (bps) menjadi 4,18 persen. Pemodal terus mencermati berbagai indikator perekonomian Negeri Paman Sam untuk menilai waktu penurunan suku bunga kebijakan oleh bank sentral Negeri Paman Sam atau The Fed.
Di sisi lain, pemuaian Indonesia pada Februari 2024 tercatat 0,37 persen month on month (mom), naik dari sebelumnya 0,04 persen mom. Secara tahunan pemuaian naik menjadi 2,75 persen year on year (yoy) dari 2,57 persen yoy.
Menurut Josua, peningkatan pemuaian khususnya didorong oleh biaya substansi pangan, teristimewa beras, cabai merah, kemudian telur.
Inflasi yang digunakan tambahan tinggi meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan BI-Rate lebih banyak lama untuk memitigasi risiko inflasi. Ekspektasi yang dimaksud memberikan penguatan terhadap rupiah.
Pekan lalu, rupiah terdepresiasi lantaran ketidakpastian di tempat Tiongkok kemudian waktu penurunan suku bunga kebijakan The Fed. Rupiah melemah 0,67 persen week to week (wtw)
Josua memproyeksikan rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp15.650 per dolar Amerika Serikat sampai dengan Rp15.750 per dolar AS.
