Berita.it.com – Pengamat Politik Faizal Assegaf menyerang ormas Muhammadiyah. Ia tiada sependapat klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI juga mandiri.
Menurut Faizal Assegaf, klaim Muhammadiyah sebagai ormas terbesar penjaga NKRI kemudian mandiri adalah bentuk penggelapan publik.
“Klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI lalu mandiri adalah penyalahgunaan publik. Stigma konyol itu harus dibuang ke tempat sampah,” tulisnya dalam akun X.
Baca Juga:
Sesumbar Airlangga Sebut Jokowi Nyaman Di Golkar: Lihat Saja Iklan-iklan
Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Menurut Faizal, maju mundurnya Muhammadiyah harus dikonfirmasi pada realitas negara serta rakyat bukanlah kemajuan kelompok. Sebab kata dia, hal itu yang tersebut justru membiarkan negara kemudian rakyat berada pada kendali oligarki secara bukan adil.
“Ketika rakyat dicurangi di bernegara, hidup rakyat makin tertindas, ngantre beras, dibebani utang, sumber kekayaan alam dirampok dll. Adalah fakta ormas-ormas yang mana ngaku mandiri hanyalah bualan,” tuturnya.
Lebih dari dua dekade reformasi, Faizal mengatakan, Muhammadiyah makin bergerak mundur, jadi benalu kepentingan kekuasaan yang digunakan semena-mena.
Hal itu esensinya menurut dia, menegaskan ormas yang disebutkan telah lama bersekutu dengan kezaliman sehingga tidaklah layak dirujuk secara agama lalu intelektual.
“Silakan membuka forum, kita bedah tuntas kebodohan elite Muhammadiyah pada partisipasi bernegara. Banyak fakta kemudian data yang mana akan saya mengakses ke publik…!” tuturnya.
Kritikan Faizal Assegaf ini ditanggapi mantan pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap. Yudi mengaku heran mengapa Faizal jadi menyalahkan Muhammadiyah yang digunakan sejumlah kontribusinya bagi bangsa.
“Kok jadi Muhammadiyah yang digunakan banyak sumbangan disalahin,” ujar Yudi Purnomo.
Ia lalu memperlihatkan sepak terjang orang kader Muhammadiyah seperti Busyro Muqqodas yang dimaksud merupakan ketua PP Muhammadiyah bidang hukum.
Kata Yudi Busyro berbagai terlibat di advokasi perkara baik pada tingkat nasional dan juga area diadvokasi. Busyro juga kata ia selalu menyikapi isu bangsa.
