Kesehatan

Canggih! Kemenkes Buat Puskesmas Bisa Deteksi Dini Kanker: Apa Syaratnya?

Berita.it.com – Memperingati Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day 2024, Kementerian Kesejahteraan (Kemenkes) ungkap kabar baik Puskesmas menyediakan layanan deteksi dini tumor ganas untuk penduduk Indonesia.

Hari Kanker Sedunia diperingati tanggal 4 Februari setiap tahunnya, menyebabkan Kemenkes berupaya menurunkan bilangan kematian yang disebabkan kanker, dengan cara deteksi dini.

“Kalau tumor ganas bisa jadi diketahui lebih besar dini, tingkat kesembuhannya lebih besar besar, lalu biayanya juga tambahan murah,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan yang digunakan diterima suara.com, Hari Sabtu (17/2/2024).

Ilustrasi karsinoma (pixabay)
Ilustrasi karsinoma (pixabay)

Menurut Menkes Budi, layanan deteksi dini pada Puskesmas ini khususnya untuk 4 jenis tumor ganas utama, yakni karsinoma kelenjar susu kemudian tumor ganas serviks pada wanita, dan juga neoplasma paru-paru dan juga neoplasma usus yang sejumlah kasusnya ditemui pada pria.

Menkes Budi mengungkapkan semua puskesmas di dalam 514 kabupaten atau kota sedang disiapkan untuk sanggup melayani deteksi dini 4 jenis neoplasma tersebut.

“Semua puskesmas sedang kami siapkan. Harapannya tahun ini, semua alatnya sanggup selesai kita bagikan secara bertahap ke 10.000 Puskesmas di tempat 514 kabupaten atau kota,” ujar Menkes Budi.

Adapun alat kebugaran yang dimaksud, yakni utamanya untuk deteksi dini karsinoma kelenjar susu adalah Probe Linear USG. Sedangkan untuk deteksi dini tumor ganas serviks, Kemenkes telah mulai meluncurkan tes HPV DNA yang dimaksud hasilnya lebih besar akurat kemudian prosesnya lebih tinggi mudah dibandingkan dengan Pap Smear.

Selain itu, Menkes Budi menyebutkan layanan deteksi dini tumor ganas paru-paru juga karsinoma usus juga akan disediakan. Kemenkes memiliki target setiap puskesmas dapat melakukan layanan skrining karsinoma paru dengan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan juga tumor ganas usus besar dengan kolonoskopi.

LDCT mampu mendeteksi lesi kecil atau nodul pada paru-paru yang dimaksud kemungkinan besar merupakan tanda awal neoplasma paru-paru.

“Kita akan selesaikan secara bertahap pada 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar dapat melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini tumor ganas paru-paru kemudian kolonoskopi untuk deteksi dini tumor ganas usus besar,” kata Menkes Budi.

Pelatihan skrining neoplasma dokter umum dalam Puskesmas

Di sisi lain, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito mengungkapkan RS Kanker Dharmais siap bekerja mirip dengan kolegium dan juga organisasi profesi untuk memberikan pelatihan terhadap dokter-dokter umum di dalam puskesmas untuk dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.

“Kami akan terlibat dan juga melatih dokter-dokter umum pada puskesmas untuk bisa saja melakukan USG serta layanan deteksi dini neoplasma lainnya dengan turut bekerja sebanding dengan organisasi profesi juga kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilaksanakan di waktu cepat,” ungkap dr. Soeko.

Kemenkes juga bekerja identik dengan kolegium kemudian organisasi profesi untuk meyakinkan semua rumah sakit siap melakukan layanan penyakit kanker.

Selanjutnya, Menkes Budi berharap upaya ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran penduduk untuk mau pergi ke puskesmas dan juga melakukan skrining juga pemeriksaan deteksi dini kanker.

“Kita semua perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif supaya rakyat mau pergi ke puskesmas untuk melakukan deteksi dini. Warga jangan takut buat skrining kemudian periksa. Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tak perlu khawatir, sanggup dengan segera rujuk ke rumah sakit sebab telah kami siapkan untuk diadakan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” tutup Menkes Budi.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button