Berita.it.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berada dalam menyiapkan proses pembayaran klaim penjaminan simpanan lalu pelaksanaan likuidasi PT BPR Aceh Utara, Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Proses pembayaran klaim penjaminan simpanan pengguna izin PT BPR Aceh Utara dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 4 Maret 2024.
Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yuliharto menghimbau agar klien PT BPR Aceh Utara tetap saja tenang dan juga tak terpancing atau terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang mana dapat menghambat proses pembayaran klaim penjaminan kemudian likuidasi bank.
“Serta tidaklah mempercayai pihak-pihak yang mana mengaku dapat membantu pengurusan pembayaran klaim penjaminan simpanan dengan banyak imbalan atau biaya yang mana dibebankan untuk nasabah,” kata beliau di keterangan tercatat pada Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Untuk melaksanakan pembayaran klaim penjaminan simpanan pelanggan PT BPR Aceh Utara, LPS akan menjamin simpanan klien dapat dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kemudian, LPS pun akan melakukan rekonsiliasi kemudian verifikasi melawan data simpanan kemudian informasi lainnya untuk menetapkan simpanan yang digunakan akan dibayar, rekonsiliasi juga verifikasi dimaksud akan diselesaikan LPS paling lama 90 hari kerja. Pembayaran dana pengguna akan diadakan secara bertahap selama kurun waktu tersebut.
Nasabah dapat meninjau status simpanannya pada kantor PT BPR Aceh Utara atau melalui website LPS (www.lps.go.id) pasca LPS mengumumkan pembayaran klaim penjaminan simpanan pelanggan PT BPR Aceh Utara.
Bagi debitur bank, masih dapat melakukan pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman di area kantor PT BPR Aceh Utara dengan menghubungi Tim Likuidasi LPS.
Apabila klien membutuhkan informasi lebih lanjut lanjut terkait dengan pelaksanaan penjaminan simpanan serta likuidasi PT BPR Aceh Utara, klien dapat menghubungi Pusat Layanan Data (Puslinfo) LPS dalam 154.
