Bos Bea Cukai Buka Suara Soal Tudingan Penggelapan 9 Mobil Mewah Milik Pengusaha Negara Malaysia
JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan juga Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menyingkap pengumuman terkait tuduhan penggelapan 9 mobil mewah milik Kenneth Koh Kiek Lun selaku Direktur Speedline Industries Sdn Bhd dari Negara Malaysia oleh oknum Bea lalu Cukai.
Berdasarkan keterang pers pelapor yang mana ditandatangani kuasa hukum Otto Cornelis Kaligis pada 8 April 2024 lalu, klien merekan yakni pelaku bisnis Kenneth Koh melakukan Temporary Import atau impor sementara 9 unit mobil mewah untuk keperluan pameran yang dilaksanakan oleh Prestige Image Motorcars.
“Rekan-rekan Bea Cukai yang digunakan tangkap mobil yang dimaksud oleh sebab itu bukan sesuai ketentuan UU Kepabeanan juga importirnya harus bayar bea masuk atau mobilnya disita negara,” kata Askolani pada waktu dikonfirmasi MNC Portal, Kamis (18/4/2024).
“Jangan membalikkan tulisan dan juga pendapat ada oknum.. aneh-aneh semata pandangan serta tulisannya yang dimaksud menyesatkan,” imbuhnya.
Menurut Askolani, ada indikasi ilegal dari impor mobil mewah yang disebutkan dimana memang sebenarnya tak sesuai undang-undang kepabeanan.
“Rekan-rekan bea cukai bekerja tegas menjalankan tugas negara kemudian melindungi dari kegiatan ilegal untuk jaga sektor ekonomi Nusantara dan juga kumpulkan penerimaan negara untuk pembangunan,” tegas Askolani.
Berdasarkan data yang dimaksud dikemukakan Askolani, setiap bulan ada berbagai kegiatan penyelundupan juga penyelewengan importasi atau eksportasi barang-barang ilegal yang tersebut ditangkap oleh Bea Cukai ke pelabuhan, laut, bandara, perbatasan antar negara.
“Dalam tahunan mampu lebih tinggi dari seribu penindakan secara konsisten.. menyelamatkan penerimaan negara, jaga perekonomian Indonesia, juga cegah pemasukan narkotika yang digunakan bisa jadi merobohkan SDM Indonesia,” ungkap Askolani.
Artikel ini disadur dari Bos Bea Cukai Buka Suara Soal Tudingan Penggelapan 9 Mobil Mewah Milik Pengusaha Malaysia
