Bisnis

Biar Berdaya Saing, Kemendag Dorong Penguraian Barang Berbasis Desain Kreatif juga Inovatif

Berita.it.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menggalakkan pengembangan barang berbasis desain kreatif dan juga inovatif. Hal ini untuk meningkatkan nilai tambah juga daya saing item Indonesia.

Kebijakan ini selaras dengan upaya memacu pembaharuan struktur bursa ekspor Indonesia. Susunan dimaksud dari efficiency-driven economy yang bersumber pemanfaatan komoditas sumber daya alam menjadi innovation-driven economy yang mengedepankan riset kemudian pengembangan dan juga desain serta penjenamaan (branding) untuk menciptakan komoditas bernilai tambah pada pangsa global.

Hal ini disampaikan Wamendag Jerry di sambutannya pada acara Penganugerahan Good Design Indonesia (GDI) 2023 sekaligus membuka GDI 2024 hari ini, Awal Minggu (26/2) di tempat Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Baca Juga
Erick Thohir Bilang Begini Jika Diajak Prabowo-Gibran Jadi Menteri Lagi

“Pengembangan produk-produk berbasis desain kreatif dan juga inovatif merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah lalu daya saing item Indonesia. Penyelenggaraan GDI tidak cuma kompetisi kompetisi desain semata, tapi juga sebagai upaya peningkatan nilai tambah item Indonesia melalui lima kriteria kunci. Parameter kunci dimaksud yaitu inovasi, miliki nilai kebaruan, bernilai komersial, berorientasi ekspor, juga berdampak positif bagi warga kemudian lingkungan,” ujar Wamendag pada keterangannya, Selasa (27/2/2024).

Wamendag Jerry menambahkan, terdapat perwakilan perdagangan pada luar negeri (perwadag) yang tersebar 46 titik. Mereka menjadi ujung tombak yang mana berpromosi juga membuka pintu bagi pemasaran item Indonesia.

“Perwadag bertugas mengadakan rapat penjajakan bisnis, yaitu mempertemukan hasil dengan konsumennya di tempat negara tempat perwadag bertugas,” jelas Wamendag Jerry.

Dirjen PEN Didi Sumedi menjelaskan, salah satu hasil mendapat tiga predikat sekaligus (Best Design, G-Mark, lalu GDI of The Year 2023), yaitu Plustik Pavement Blocks dari perusahaan PT Plustik Maju Bersama dengan desainer Reza Hasfinanda lalu Yopie Djauhari.

Plustik digunakan sebagai pengganti paving block konvensional yang terbuat dari 100 persen campuran sampah plastik rendah nilai yang diambil dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seribu meter persegi blok Plustik setara dengan 20 jt ton sampah plastik rendah nilai.

“Selain berkompetisi di area Indonesia, produk-produk peraih predikat Best Design juga Good Design juga berpartisipasi pada tahap penjurian kedua (second screening) Good Design Award (G-Mark) di area Jepang. Kabar baik, sebanyak 17 produk-produk GDI yang dimaksud berhasil meraih penghargaan G-Mark,” pungkas Didi.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button