Bisnis

Begini Pintarnya Singapura Monopoli Konser Taylor Swift di tempat Asia Tenggara Hingga Buat Luhut Marah

Berita.it.com – Konser “The Eras Tour” Taylor Swift di dalam Singapura pada Februari 2024 menuai kontroversi terkait isu monopoli kemudian menimbulkan Menko Marves Luhut Binsar Pandajaitan ikutan marah.

Beberapa negara tetangga, seperti Thailand, Filipina juga Indonesia mengomentari Singapura dikarenakan dianggap “memonopoli” konser Taylor Swift pada Asia Tenggara.

Kontroversi ini bermula dari pernyataan Utama Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha yang menyatakan bahwa Taylor Swift bukan akan menyelenggarakan konser pada Thailand dikarenakan Singapura telah lama membayarnya dengan nilai tukar tinggi untuk menjadi satu-satunya negara tujuan tur di dalam Asia Tenggara.

Dugaan kesepakatan eksklusif ini diperkuat dengan pernyataan anggota parlemen Filipina Joey Salceda yang dimaksud menyampaikan Singapura telah lama memberikan hibah sekitar 3 jt dolar Negeri Paman Sam terhadap promotor konser AEG Presents untuk mendatangkan Taylor Swift dengan ketentuan tiada mengadakan konser di dalam negara lain dalam kawasan tersebut.

Sementara di dalam Tanah Air Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia kurang cerdas tak kebagian pentas Taylor Swift.

“Seperti contoh kemarin Taylor Swift itu, kita Indonesia aja yang kurang cerdas menurut saya,” kata Luhut, seperti di video yang dimaksud diunggah pada akhir pekan lalu.

Luhut mengungkapkan hadirnya artis global ke Indonesia merupakan sebuah persaingan antarnegara. Luhut berani pasang badan jikalau ada pihak atau promotor yang digunakan kesulitan mendatangkan artis top dunia.

“Nah, kalau orang mampu mem-booked, ya kita booked aja. Mesti bayar, kita bayar. Apalah, itu kan persaingan. Nggak ada yang salah itu. Ayo kalian bawa aja. Kalau ada masalah, beri tahu saya,” ujarnya.

Singapura Buka Suara

Menanggapi tudingan monopoli, Utama Menteri Singapura Lee Hsien Loong menegaskan bahwa negaranya bukan melakukan praktik monopoli serta belaka mengikuti aturan pasar.

Lee menjelaskan bahwa Singapura menawarkan biaya yang kompetitif untuk mendatangkan Taylor Swift dan juga tidak ada ada larangan bagi Swift untuk konser di dalam negara lain.

Kontroversi monopoli konser Taylor Swift ini telah dilakukan mengakibatkan kekecewaan lalu frustrasi pada kalangan penggemar di tempat negara-negara yang digunakan tidaklah kebagian konser.

Beberapa pihak pun mendesak pelopor konser dan juga Taylor Swift untuk mempertimbangkan mengadakan konser dalam negara lain di dalam Asia Tenggara.

Hingga ketika ini, belum ada solusi konkret terkait kontroversi monopoli konser Taylor Swift. Pihak Taylor Swift lalu AEG Presents belum memberikan pernyataan resmi terkait isu ini.

Sehingga kontroversi monopoli konser Taylor Swift ini menjadi sorotan tentang praktik eksklusivitas di bidang konser. Hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang aksesibilitas juga keadilan bagi penggemar di dalam negara-negara yang mana kurang mempunyai daya tarik bagi pengurus konser besar.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button