Otomotif

Barat Risau dengan Perlambatan Permintaan Mobil Listrik, Produsen Negeri Matahari Terbit Tetap Kalem

Berita.it.com – Sejumlah produsen mobil dari negara-negara barat mulai ragu tentang EV, tampaknya kehati-hatian Negeri Sakura telah lama menghasilkan produsen mobil pada negara yang dimaksud berjalan sesuai rencana tanpa sejumlah kekhawatiran.

Ada laporan bahwa Ford merevisi ekspektasinya terhadap F-150 Lightning, GM menghurangi rencana pengambilan kendaraan listrik, Genesis kehilangan kepercayaan terhadap strategi all-EV, kemudian bahkan produsen mobil China seperti HiPhi menghentikan produksi kendaraan listrik selama enam bulan.

Berbeda dengan produsen mobil lainnya, para eksekutif Negeri Sakura tampaknya sudah pernah mengantisipasi perlambatan adopsi mobil listrik.

Sementara Toyota secara terbuka bersikap skeptis terhadap dorongan menuju kendaraan listrik oleh pemerintah juga pesaing, merek lain seperti Honda, Subaru, Nissan, lalu Mazda agak ragu-ragu untuk berazam penuh pada strategi perubahan struktural EV mereka.

Meskipun para pendukung EV banyak mengaitkan keengganan produsen mobil lawas untuk merangkul inovasi sebagai alasan lambatnya adopsi kendaraan listrik, sebuah laporan dari Carscoops menunjukkan bahwa perusahaan otomotif Jepun mengantisipasi perlambatan lingkungan ekonomi kendaraan listrik.

Menurut Stephen Ma, kepala keuangan Nissan Motor, ‘Pelanggan menentukan kecepatan elektrifikasi. Elektrifikasi bukanlah perkembangan linier, sebuah garis lurus. Ia akan naik serta turun.

All-New Nissan LEAF muncul pada one tone kemudian dual tone, ada 11 pilihan warna [Nissan Indonesia].
All-New Nissan LEAF muncul di one tone kemudian dual tone, ada 11 pilihan warna [Nissan Indonesia].

Komentar Ma menegaskan bahwa Nissan tiada kehilangan fokus pada masa depan yang tersebut terelektrifikasi meskipun pengaplikasian mobil listrik masih terbatas.

Perusahaan akan melanjutkan rencana EV-nya, yang tersebut dimulai dengan pengumuman rencana lima tahun senilai 2 triliun yen ($13,2 miliar) untuk mempercepat elektrifikasi pada tahun 2021.

Nissan bukan sendirian di upaya ini. CFO Honda Motor Eiji Fujimura menyatakan bahwa meskipun memperkirakan kemungkinan perlambatan pertumbuhan bursa EV, produsen mobil ini akan terus forward dengan mobil listriknya.

Demikian pula, delegasi presiden eksekutif Subaru, Tomoaki Emori, menyatakan bahwa titik puncak peningkatan sudah pernah dipertimbangkan pada waktu mereka menghasilkan rencana elektrifikasi senilai 1,5 triliun yen ($9,9 miliar).

Sementara itu, Toyota telah lama mencatat rekor perdagangan kendaraan bertenaga hibrida mereka. Di tengah-tengah berbagai skandal emisi, Toyota, produsen mobil terkemuka di dalam dunia, berencana untuk memproduksi lima jt mobil bensin-listrik pada tahun 2025.

Terlepas dari kesuksesan ini, CFO Toyota Yoichi Miyazaki menyatakan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi pada kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari strateginya untuk mengejar jajaran lengkap yang tersebut terdiri dari baterai-listrik, hibrida plug-in, juga powertrain hidrogen.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button