Lifestyle

Bahasa Cinta Siti Atikoh Physical Touch, Akui Punya 2 Kebiasaan Hal ini Ketika Sedang Bersama Ganjar Pranowo

Berita.it.com – Siti Atikoh mengaku kalau dirinya miliki bahasa cinta sebagai sentuhan atau physical touch. Istri calon presiden Ganjar Pranowo itu pun mengaku kalau dirinya punya dua kebiasaan yang dimaksud rutin beliau lakukan dengan sang suami. Pada postingannya di area Instagram, Siti Atikoh mengunggah video tanya jawab yang mana menceritakan tentang dirinya itu.

“Saya kan tipe orang yang dimaksud physical touch, ketika tidur saya selalu pada sininya (bahu) Mas Ganjar. Dulu kalau gak tidur dalam bahu Mas Ganjar gak dapat tidur,” ungkap Siti Atikoh, dikutipkan dari akun Instagram pribadinya, Mingguan (18/2/2024). 

Siti Atikoh mengumumkan kalau bahu suaminyabitu jadi tempat ternyaman bagi dirinya untuk beristirahat. Akan tetapi, pada akhirnya, ia menyadari harus mulai terbiasa dapat tidur walaupun bukan bersandar di area bahu sang suami. Sebab, seiring kesibukan Ganjar Pranowo sebagai capres, ibu satu anak itu pun kerap ditinggal suaminya itu keliling daerah.

“Karena kan Mas Ganjar suka jarang pulang, saya juga banyak pergi sendiri, ya mau gak mau harus dapat menyesuaikan diri. Tapi kalau ada Mas Ganjar itu terus-menerus saya di tempat di sini (bahu), merasa nyaman. Mendengarkan degup jantung suami itu seneng,” tambahnya sambil tertawa.

Kebiasaan itu telah dilakukan Siti Atikoh lakukan sejak awal menikah dengan Ganjar pada tahun 1999. Hingga, Siti Atikoh merasa khawatir dengan kondisi tulang bahu suaminya apabila terjadi pembaharuan akibat rutin jadi tempat bersandar dirinya.

“Sampai konsultasi ke dokter dikarenakan kan sudah ada puluhan tahun, sininya (bahu) Mas Ganjar ada sesuatu gak? Mungkin dislokasi atau mempengaruhi struktur tulang. Karena sudah ada menyangga kepala saya puluhan tahun,” tuturnya.

Kebiasaan lainnya juga saling bergandengan tangan ketika berjalan. Siti Atikoh mengungkapkan kalau kebiasaan itu tidaklah hanya sekali semata-mata lantaran sikap romantis keduanya. Melainkan juga untuk menahan langkah sang suami agar tidak ada terlalu cepat. Siti Atikoh mengaku kalau kebiasaan bergandengan tangan ketika berjalan itu beliau sendiri yang memulai.

“Jadi awalnya itu bukanlah oleh sebab itu romantis, tapi lantaran kebutuhan. Apalagi kalau saya pakai kebaya, udah pendek, pakai kebaya, jalannya gak sanggup kencang. Jadi saya pegangan itu biar, ‘ayo dong slow down, slow down’,” pungkas Siti Atikoh.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button