Lifestyle

Awal Mula Keretakan Rumah Tangga Prabowo kemudian Titiek Soeharto, Pisah usai 15 Tahun Menikah

Berita.it.com – Kisah cinta Prabowo Subianto lalu Titiek Soeharto sedang menjadi topik yang cukup hangat. Terlebih setelahnya muncul rumor bahwa Titiek Soeharto akan rujuk dengan Prabowo Subianto usai 26 tahun dikabarkan berpisah.

Memang tidak rahasia lagi jikalau Prabowo pernah menikahi Titiek Soeharto yang mana merupakan putri keempat Soeharto. Keduanya menikah pada Mei 1983 dengan mengadakan pesta yang begitu meriah.

Awalnya rumah tangga Prabowo lalu Titiek Soeharto berjalan harmonis layaknya pasangan suami istri lain. Tapi semua berubah mendekati akhir masa jabatan Soeharto sebagai Presiden Indonesia.

Hubungan Prabowo dengan istrinya mulai renggang hingga akhirnya disampaikan berpisah pasca 15 tahun menikah. Lalu, seperti apa sebenarnya awal mula keretakan rumah tangga Prabowo serta Titiek Soeharto? Simak ulasan berikut.

Awal Pernikahan Prabowo Subianto juga Titiek Soeharto

Foto jadul pernikahan Prabowo Subianto dan juga Titiek Soeharto. (TikTok/ellenmua)
Foto jadul pernikahan Prabowo Subianto serta Titiek Soeharto. (TikTok/ellenmua)

Perihal pernikahan Prabowo lalu Titiek Soeharto sebenarnya pernah dibahas pada berbagai sumber. Tapi yang mana cukup sejumlah dirujuk adalah cerita dari ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, di bukunya yang digunakan berjudul “Jejak Perlawanan Begawan Pejuang“.

Sumitro Djojohadikusumo mendiskusikan kisah cinta putranya pada bab yang tersebut diberi judul “Besanan kemudian Hubungan dengan Soeharto”. Di sana, Sumitro menyebutkan bahwa Prabowo telah dua tahun pacaran dengan Titiek Soeharto sebelum akhirnya menikah pada Mei 1998.

Awalnya tak ada kesulitan pada rumah tangga Prabowo serta Titiek Soeharto. Keduanya menjalani biduk rumah tangga yang digunakan harmonis hingga dikaruniai pribadi buah hati bernama Didit Prabowo.

Masalah lalu muncul pada masa-masa akhir jabatan Soeharto sebagai Presiden. Disebutkan bahwa tahun yang dimaksud adalah masa-masa kritis kepemimpinan Soeharto sebelum lengser pada Mei 1998.

Keretakan Rumah Tangga Prabowo Subianto lalu Titiek Soeharto

Foto lawas Keluarga Cendana dan juga Prabowo Subianto. (TikTok/peacefultwelve)
Foto lawas Keluarga Cendana juga Prabowo Subianto. (TikTok/peacefultwelve)

Masih merujuk pada buku yang mana sama, hubungan Sumitro dengan Soeharto mulai merenggang pada tahun 1995. Di mana kala itu Sumitro merasa ada sejumlah hal yang digunakan bukan bisa jadi didiamkan terkait konteks urusan politik nasional lalu kepemimpinan Soeharto.

Sumitro tak pernah ragu untuk melontarkan kritik terkait besannya. Salah satu kritik Sumitro yang digunakan disebut-sebut menciptakan Soeharto geram adalah persoalan dugaan adanya kebocoran 30 persen dana pembangunan.

Akumulasi berbagai hambatan ini menimbulkan hubungan Sumitro serta Soeharto kian menjauh. Apalagi Sumitro secara terang-terangan tidaklah pernah menggubris arahan Soeharto yang digunakan disampaikan melalui Titiek setiap kali dirinya melemparkan kritik.

Puncaknya adalah ketika terjadi kejadian pelengseran Soeharto pada 21 Mei 1998. Keluarga Cendana kala itu geram kemudian menuduh Prabowo yang menjabat sebagai Panglima Kostrad membiarkan pelajar menduduki gedung DPR RI.

Beberapa hari setelahnya, tepatnya pada 25 Mei 1998, Letjen Prabowo Subianto resmi dicopot dari Pangkostrad serta dikirim ke Bandung untuk menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama pasca pencopotan tersebut, karier militer Prabowo pun diakhiri oleh Wiranto yang mana menjabat sebagai Panglima ABRI.

Setelah insiden tersebut, Prabowo memutuskan untuk pergi ke Yordania selama beberapa tahun serta banting setir menjadi pribadi pengusaha. Rumah tangga Prabowo kemudian Titiek pun disebut-sebut berakhir di area sini.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa Prabowo cerai dengan Titiek pada tahun 1998. Namun tak ada yang tersebut tahu pasti apakah merek benar-benar berpisah atau bahkan bercerai seperti yang tersebut disebutkan selama ini. Apalagi Titiek pernah menjawab pertanyaan wartawan dengan menyebut, “Emang pernah pisah?”.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button