Berita.it.com – NEW YORK – Departemen Tenaga Amerika Serikat baru-baru ini menyelesaikan aturan baru untuk memperkirakan jarak tempuh untuk kendaraan listrik (EV).
Keputusan ini mewakili dunia nyata kendaraan listrik pada hal efisiensi dan juga diharapkan dapat membantu lapangan usaha menuju masa depan listrik dengan mempermudah produsen mobil untuk memasarkan lebih tinggi berbagai kendaraan listrik.
Proposal yang disebutkan menyerukan penurunan peringkat jarak tempuh kendaraan listrik setara substansi bakar sebesar 72 persen pada tahun 2027.
Artinya, faktor kesetaraan minyak bumi (PEF) ditetapkan sebesar 23,2 kilowatt-jam per galon pada tahun 2030 yang dimaksud dihitung secara kasar oleh OEM.
Namun peraturan baru telah terjadi membatalkan target tersebut, kemudian produsen mobil saat ini dapat menerapkan persyaratan jarak tempuh secara bertahap hingga tahun 2030.
Berdasarkan aturan baru, PEF ditetapkan sebesar 82 kWh/galon untuk tahun 2024-2026, kemudian secara bertahap akan turun menjadi 29 kWh/galon pada tahun 2030 serta seterusnya.
Hal ini memungkinkan produsen mobil Amerika Serikat memulai pembangunan tambahan banyak mobil bertenaga bensin pada tahun 2030, namun masih memenuhi persyaratan Penghematan Bahan Bakar Rata-Rata Korporasi (CAFE), menurut laporan Reuters.
Kelompok lingkungan hidup berpendapat bahwa peraturan sebelumnya mengizinkan produsen mobil untuk mengimbangi konsumsi materi bakar mobil berbahan bakar bensin dengan hanya sekali mengirimkan sebagian kecil kendaraan listrik.
Pengacara senior dalam Dewan Perlindungan Narasumber Daya Alam, Pete Huffman berkata, “Perhitungan lama mencakup pengganda hampir tujuh yang secara signifikan meningkatkan penghematan material bakar yang digunakan dihitung pada EV.
“Aturan akhir DOE menghilangkan pengganda sekaligus memperbarui data lain yang mana digunakan di perhitungan dengan hitungan yang mana lebih lanjut terkini,” katanya.
