Otomotif

Apple Batal Bikin Mobil Listri, yang dimaksud Heboh Malah Pabrikan China, Kenapa?

Berita.it.com – Rencana Apple untuk masuk ke sektor otomotif sudah dibatalkan. Proyek Titan dilaporkan telah dilakukan ditutup, juga konsep iCar listrik terkubur.

Keputusan ini dipandang positif oleh para penanam modal Amerika, yang mana mengakibatkan kenaikan moderat pada nilai tukar saham perusahaan. Namun, hal ini memicu perdebatan di tempat antara para eksekutif perusahaan mobil listrik terkemuka di area Cina.

Dilansir dari Carscoops, Negeri Tirai Bambu ini sudah menjadi pemain utama pada lapangan usaha kendaraan listrik, mirip dengan dominasinya di tempat lingkungan ekonomi smartphone.

Kehadiran Apple di tempat segmen otomotif ini sempat dipandang sebagai ancaman yang dimaksud signifikan oleh para eksekutif seperti William Li, pendiri lalu pimpinan Nio.

Oleh lantaran itu, tiada mengherankan apabila beberapa eksekutif bereaksi positif terhadap kebijakan Apple untuk mengundurkan diri dari dari sektor otomotif.

Li Xiang, pendiri dan juga ketua eksekutif Li Auto, menyatakan persetujuannya melawan langkah ini di dalam Weibo pada hari Rabu, seperti yang mana dilaporkan oleh CnEVPost.

Logo Apple. [Pexels/Pixabay]
Logo Apple. [Pexels/Pixabay]

Namun, Li menegaskan bahwa tindakan Apple untuk mengalihkan fokusnya ke kecerdasan buatan merupakan faktor utama di area balik langkah cerdiknya tersebut, tidak dikarenakan perasaan khawatir akan adanya pesaing baru.

Menurut Li, apabila Apple berhasil menghadirkan Teknologi AI ke konsumen pada umumnya, maka Apple sanggup menjadi perusahaan bernilai $10 triliun.

Namun, apabila gagal, ia menyarankan bahwa perusahaan ini akan menjadi perusahaan bernilai $1 triliun, turun dari valuasi ketika ini sekitar $2,8 triliun.

Perlu dicatat bahwa bukan semua orang setuju dengan penilaian ini.

Namun, tidaklah semua ketua eksekutif bersikap tegas terhadap tindakan Apple. Joe Xia, pimpinan produsen mobil listrik Jiyue, mengakui bahwa Artificial Intelligence adalah bidang yang dimaksud tepat untuk diprioritaskan oleh perusahaan teknologi.

Namun, ia bertanya-tanya apakah hasilnya akan berbeda di tempat bawah kepemimpinan mendiang Steve Jobs.

“AI adalah pertarungan yang dimaksud menentukan di dalam akhir permainan dunia teknologi! Namun, seandainya Jobs masih memimpin, bukankah Apple akan menanganinya dengan cara yang dimaksud berbeda?” kata Xia melalui CnEVPost.

Kemitraan antara Apple kemudian Ford yang dimaksud menggabungkan manufaktur canggih dengan Artificial Intelligence dapat menjadi solusi optimal untuk implementasi AI.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button