Lifestyle

Apa Itu Aksi Politik Gentong Babi yang dimaksud Dilakukan Jokowi?

Berita.it.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengumumkan Presiden Joko Widodo sedang melakukan praktik Politik Gentong Babi.

Aliansi BEM SI menyelenggarakan aksi konferensi pers di dalam Patung Kuda, Gambir, DKI Jakarta Pusat, sembari menyebabkan spanduk Jokowi yang dimaksud kemudian dibakar.

Aksi yang dimaksud sebagai bentuk kecaman keras terhadap Presiden Jokowi yang tersebut dianggap sedang melakukan Politik Gentong Babi.

Penyematan istilah yang disebutkan kemudian memunculkan tanda tanya bagi sebagian besar publik Indonesia. Lantas, apa itu Politik Gentong Babi?

Politik Gentong Babi adalah praktik yang digunakan dilaksanakan oleh penguasa untuk mengerahkan sumber daya dan juga otoritasnya untuk kepentingan pribadi.

“Politik gentong babi adalah massa yang mana punya otoritas serta sumber daya banyak. Atau, pada hal ini rezim yang dimaksud sedang berkuasa itu sedang menghibahkan anggaran sumber dayanya,” ujar Bagus Hadikusuma, Koordinator Wilayah Jawa Tengah juga DIY BEM SI.

Salah satu bentuk aksi Jokowi yang digunakan disebut sebagai Politik Gentong Babi adalah bantuan sosial (bansos) yang dimaksud digelontorkan menjauhi pemilihan umum 2024.

Seperti diketahui, Jokowi mengucurkan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp11,2 triliun yang dimaksud akan dibagi hingga Maret 2024.

Adapun kucuran bansos yang digunakan besar yang dimaksud juga bertepatan pada sedang masa kampanye anaknya, Gibran Rakabuming Raka yang dimaksud forward sebagai cawapres bersatu Prabowo Subianto.

Sehingga, bansos yang dibagikan yang dimaksud dinilai sebagai bentuk personifikasi agar publik menganggap bantuan yang dimaksud berasal dari Jokowi.

“Untuk apa? Tujuannya adalah personifikasi pemberian dari Jokowi!” tandas Bagus.

Bahkan, Bagus tak segan mengucap apabila aksi bagi-bagi bansos yang dijalankan Jokowi adalah untuk menjaga loyalitas konsituen. Sebab, dana bansos itu berasal dari APBN atau uang negara, tidak dari Jokowi.

“Bahwa Jokowi hadir memainkan urusan politik gentong babi adalah untuk menjaga loyalitas konstituen. Untuk mengamati bahwa Jokowi seolah ratu adil yang hadir dalam publik miskin kota, miskin desa, nelayan, petani, kemudian sebagainya,” imbuhnya.

Maka, menurutnya pelajar sebagai kaum intelektual akan hadir sebagai pihak yang independen, tidaklah ada kepentingan apapun selain memperjuangkan demokrasi juga hak rakyat.

Selain itu, akhir-akhir ini pelajar kerap turun ke jalan oleh sebab itu muncul keresahan yang digunakan mendalam pada pemerintahan pada waktu ini.

Sehingga aksi yang digunakan dijalankan pelajar yang dimaksud mengharap demokrasi agar tetap saja terjaga sesuai tajuk yang tersebut diangkat, yakni “Kembalikan Marwah Demokrasi”.

Dalam aksi yang dimaksud dijalankan yang disebutkan dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Universitas, seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Andalas (Unand), juga Universitas Diponegoro (Undip).

Kemudian hadir juga Universitas Negeri Ibukota (UNJ), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Muhammadiyah DKI Jakarta (UMJ), Institut Teknologi PLN (ITPLN), Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikmah Jakarta, STIU Darul Hikmah Bekasi, STEI SEBI, serta UM.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button