Berita.it.com – JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk Indonesia khususnya penanaman modal portofolio atau capital inflow hingga 18 Maret 2024 senilai USD1,4 miliar atau setara Rp22 triliun.
“Meski sempat terjadi outflows pada bulan Maret 2024 dipicu masih tingginya ketidakpastian lingkungan ekonomi keuangan global,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di konferensi pers RDG BI Bulan Maret 2024 di tempat Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Menurut beliau neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih baik sehingga menyokong ketahanan eksternal. Prospek neraca proses berjalan triwulan I-2024 sedikit menurun, dipengaruhi oleh menipisnya surplus neraca perdagangan barang.
Pada Februari 2024, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar USD0,9 miliar, turun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD2,0 miliar.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2024 masih tinggi sebesar USD144,0 miliar, setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri Pemerintah, juga berada di area melawan standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Secara keseluruhan, NPI 2024 diprakirakan masih baik serta mencatatkan surplus dengan operasi berjalan di kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB,” ungkap Perry.
Sementara, neraca operasi modal lalu finansial diprakirakan melanjutkan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing yang tersebut dipengaruhi persepsi positif pemodal terhadap prospek perekonomian nasional kemudian imbal hasil penanaman modal yang dimaksud menarik.
