Nasional

Aktivis Papua Sebut Massa Penggeruduk Kantor ICW dkk Komunitas Binaan: Ada Intel Juga Sering Gabung

Berita.it.com – Kantor para pegiat antikorupsi hingga pembela HAM seperti KontraS, ICW, Lokataru Foundation hingga LBH/YLBHI belakangan ini menjadi target penggerudukan massa pendemo yang tergabung di Diskusi Warga lalu Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI (Format NKRI). Aksi demonstrasi dia terhadap kantor-kantor koalisi warga sipil itu pun menuai sorotan. 

Aktivis Papua, Ambrosius Mulait pun terlibat angkat bicara oleh sebab itu merasa heran dengan isu rasisme di area Papua yang digunakan menjadi tuntutan massa Format NKRI pada waktu menggeruduk kantor ICW, beberapa waktu lalu. Pasalnya, eks tahanan kebijakan pemerintah (Tapol) Papua itu menghadapi tuduhan makar itu menganggap apabila massa yang mana berdemo di area kantor-kantor koalisi sipil itu tidak merupakan bagian dari Mahasiswa Papua. 

“Mahasiswa Papua tidak ada pernah terlibat pada demonstrasi yang diadakan mengatasnamakan orang Timur yang digunakan demo kantor-kantor koalisi warga sipil,” kata Ambrosius untuk Suara.com lewat program WhatsApp, Rabu (28/2/2024).

Ambrosius pun mengaku menaruh curiga apabila apabila para  pendemo yang digunakan menggeruduk kantor-kantor NGO itu adalah ‘kelompok binaan.’ Bahkan, Ambrosius mengaku kelompok itu kerap menjadi massa tandingan ketika pelajar Papua mengatur unjuk rasa dalam Jakarta.  

Eks Tahanan urusan politik Papua, Ambrosius Mulait. (Suara.com/Bagaskara)
Eks Tahanan kebijakan pemerintah Papua, Ambrosius Mulait. (Suara.com/Bagaskara)

“Kami mengetahui kelompok binaan ini, saya setiap saat dokumentasikan muka-muka mereka itu di area dalamnya, ada intel juga kerap gabung dengan massa aksi untuk mendiskriminasi, represif peserta didik Papua,” beber Ambrosius.

Dengan tegas, Ambrosius menyebut, bukan mungkin saja publik Papua melakukan aksi menggeruduk kantor-kantor koalisi penduduk sipil. Pasalnya, selama ini koalisi warga sipil terus-menerus membela penduduk Papua, dengan selalu lantang berbicara perihal konflik kekerasan yang tersebut ada dalam Papua.

“Selama ini merekan yang berbicara vokal terkait konflik kekerasan negara di dalam Papua. Organisasi penduduk sipil Kontras, LBH, YLBHI, kemudian Lokataru Selalu mendampingi kami ketika melakukan aksi-aksi mengutuk kekerasan negara di tempat Papua,” ucapnya.

Massa pemuda-mahasiswa Timur demo pada kantor LBH Jakarta. (bidik layar)
Massa pemuda-mahasiswa Timur demo di area kantor LBH Jakarta. (bidik layar)

Adapun aksi koalisi warga sipil yang membela warga Papua, diantarannya:

  1. Gedung YLBHI juga LBH Ibukota Indonesia pernah menjadi tempat proteksi bagi mahasiswa/i Papua pada Ibukota Indonesia yang tersebut melakukan aksi penolakan ujaran rasisme di area Surabaya pada 2019;
  2. Selain Koalisi Untuk Demokrasi didalamnya Kontras, YLBHI dan juga LBH Ibukota Indonesia pernah mendampingi beberapa kawan-kawan peserta didik Papua yang dimaksud dikriminalisasi oleh Polda Metro Jaya misalnya perkara Roland, Kelvin, juga Alpius Wenda;
  3. Kontras di perjalanannya terus-menerus mengadvokasikan kekerasan negara kemudian pelanggaran HAM di tempat Papua misalnya tindakan hukum Paniai berdarah kemudian tindakan hukum mutilasi  di tempat Timika dia mendampingi persidangan terakhir di area Makassar;
  4. Lokataru melalui direktur eksekutif Haris Azhar pernah melakukan penyelidikan tindakan hukum penembakan Pdt. Yeremias Zenambani pada Intan Jaya, pdt Yeremias dibunuh oleh TNI yang tersebut makan tidur dirumah pdt Yeremias. Selain itu lokataru juga damping moker PT. Freeport;
  5. Kontras lalu Lokataru melalui Haris kemudian Fatiah juga membela lalu bersuara dengan lantang tentang upaya penghancuran, pencuria emas dijalankan oleh penguasa, di dalam tanah Intan Jaya melalui operasi tambang Blok Wabu. Hingga mereka itu berdua diseret di dalam muka pengadilan oleh Luhut Panjaitan.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button