Berita.it.com – CALIFORNIA – Kita semua pernah merasakan kehilangan kemudian kesedihan. Namun, bayangkan apabila Anda tidak ada perlu mengucapkan selamat tinggal selamanya terhadap orang terkasih.
Teknologi baru memungkinkan Anda untuk “membangkitkan” mereka itu secara virtual, memungkinkan percakapan dan juga interaksi seolah-olah merekan masih hidup.
Seperti dilansir dari Science Alert, Akhir Pekan (17/3/2024), baru-baru ini, Kanye West menghadiahkan hologram mendiang ayah Kim Kardashian di dalam ulang tahunnya yang digunakan ke-40. Kim dikabarkan bereaksi dengan takjub dan juga gembira menghadapi kemunculan virtual ayahnya.
Bagi merek yang digunakan berduka, mengamati kemudian berbicara kembali dengan orang yang digunakan telah terjadi lama meninggal bisa jadi menjadi sumber kenyamanan yang mana luar biasa.
Meskipun teknologi ini tampak ajaib, kegelisahan tentang dampaknya terhadap kemampuan fisik mental muncul. Pertanyaannya adalah: Apakah “hantu AI” ini membantu atau justru menghambat proses berduka?
Sebagai orang psikoterapis yang digunakan mempelajari pemakaian Artificial Intelligence pada terapi, saya tertarik dengan kemunculan “ghostbots”.
Namun, saya juga prihatin dengan potensinya untuk memperburuk kebingungan, stres, depresi, paranoia, dan juga bahkan psikosis pada penggunanya, teristimewa mereka itu yang dimaksud sedang berduka.
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan terciptanya Asisten Percakapan GPT dan juga chatbot canggih lainnya yang dimaksud memungkinkan percakapan seperti manusia.
Dengan teknologi deepfake, perangkat lunak Kecerdasan Buatan dapat memproduksi representasi virtual interaktif dari orang yang tersebut meninggal menggunakan konten digital seperti foto, email, lalu video.
Hantu digital dapat menjadi sumber hiburan bagi mereka yang digunakan berduka dengan memungkinkan merek untuk terhubung kembali dengan orang terkasih yang tersebut sudah tiada.
