Teknologi

9 Karyawan Google Ditahan dikarenakan Demo Proyek Nimbus dengan tanah Israel

JAKARTA – Aksi perlawanan sembilan karyawan Google pada New York dan juga California yang memprotes kontrak cloud computing dengan pemerintah negara Israel berakhir dengan penjara oleh polisi. Mereka dibawa paksa oleh aparat dari kantor perusahaan dalam New York dan juga Sunnyvale, California, pada Selasa di malam hari setelahnya melakukan aksi duduk berjam-jam.

Para demonstran pada Sunnyvale menduduki kantor Thomas Kurian, pimpinan divisi cloud Google, di sebuah struktur dekat markas utama Google ke Silicon Valley selama lebih besar dari delapan jam. Sementara aksi di New York diwujudkan di area umum pada lantai 10 bangunan Google dalam Chelsea.

Wired, Kamis (18/4/2024) melaporkan, staf keamanan Google datang ke karyawan yang dimaksud berdemo pada dua kantor berbeda, didampingi oleh polisi. Dalam video dari New York, pribadi pria yang digunakan tampaknya menyampaikan instruksi dari manajemen Google memberi tahu para pekerja yang tersebut berdemo bahwa mereka itu telah dilakukan diberi cuti administratif, juga mengajukan permohonan merekan untuk membubarkan aksi dengan damai.

“Kami tidaklah akan pergi,” kata pribadi partisipan aksi. Seorang pria berseragam kemudian memperkenalkan tim yang dimaksud sebagai NYPD juga memberikan ultimatum terakhir, mengemukakan para pekerja miliki kesempatan terakhir untuk pergi dari dengan bebas. “Jika tidak, Anda dapat ditangkap lantaran pelanggaran,” katanya. Ketika para pengunjuk rasa kembali menolak pergi, polisi memborgol mereka.

Belum diketahui apakah empat pekerja dalam New York serta lima pekerja dalam Sunnyvale yang dimaksud diamankan polisi ditangkap atau didakwa. Seseorang yang mana terlibat pada koordinasi aksi mengecam memaparkan bahwa pekerja di New York ditangkap dengan surat panggilan pengadilan, yang tersebut menentukan kapan seseorang harus hadir ke pengadilan. Google tidak ada segera menanggapi permintaan komentar.

Pada Rabu dini hari, sebuah akun Instagram yang dimaksud terkait dengan aksi menentang yang disebutkan menyatakan bahwa semua pekerja yang mana ditahan telah lama dibebaskan. “Tindakan polisi pada Selasa di malam hari berlangsung setelahnya “puluhan” karyawan diberi cuti administratif setelahnya berpartisipasi pada aksi duduk hari itu tetapi pergi dengan damai,” kata salah pribadi kontestan aksi.

Aksi unjuk rasa juga muncul pada luar kantor Google di New York, Sunnyvale, dan juga Seattle. Mereka menuntut Google membatalkan kontrak cloud computing senilai USD1,2 miliar dengan pemerintah tanah Israel yang mana dikenal sebagai Project Nimbus , yang digunakan juga melibatkan Amazon. Pekan lalu, Time melaporkan bahwa kontrak yang disebutkan melibatkan penyediaan layanan segera ke Pasukan sepak bola Defense negara Israel (IDF).

Pekerja yang tersebut ditahan dalam New York satu di antaranya insinyur perangkat lunak Hasan Ibraheem serta Zelda Montes. Mereka juga salah satunya dua pekerja yang dimaksud diidentifikasi dengan nama depan merekan sebagai Jesús juga Mohammed pada panggilan speakerphone dengan pengunjuk rasa ke luar kantor Google New York pada hari Selasa.

Project Nimbus telah dilakukan berubah menjadi sasaran mengkritik oleh karyawan Google lalu Amazon selama bertahun-tahun. Tim kampanye bernama No Tech for Apartheid – yang menggabungkan pekerja teknologi dari kelompok aktivis Muslim lalu Yahudi, MPower Change kemudian Jewish Voice for Peace – dibentuk pada tahun 2021 setelahnya detail tentang kontrak cloud yang disebutkan dipublikasikan.

Artikel ini disadur dari 9 Karyawan Google Ditahan karena Demo Proyek Nimbus dengan Israel

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button