Nasional

7 Fakta Kopasgat, Tim Elite TNI AU yang dimaksud Disegani NATO

JAKARTA – Komando Tim Gerak Kilat (Kopasgat) merupakan pasukan elite TNI Angkatan Lingkungan (AU). Saat ini, pasukan yang mana mempunyai ciri khas Baret Jingga yang dimaksud dipimpin oleh perwira lebih tinggi (Pati) Bintang Dua yakni, Marsda TNI Yudi Bustami sebagai Dankopasgat.

Dikutip dari laman resmi Kopasgat, Akhir Pekan (21/4/2024). Kopasgat dibentuk pada 17 Oktober 1947 silam. Kopasgat berbagai mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Dalam perjalanannya, pasukan elite TNI AU ini beberapa kali mengalami pergantian nama.

Sebagai pasukan khusus, Kopasgat seringkali diterjunkan pada beberapa orang operasi militer baik ke pada maupun di luar negeri. Ketangguhan prajurit Kopasgat dalam medan operasi memproduksi pasukan ini disegani. Bahkan Panglima NATO menganggap Kopasgat merupakan pasukan yang mana harus diwaspadai.

Berikut ini fakta-fakta pasukan khusus Kopasgat:

1. Dibentuk Usai Penerjunan ke Kalimantan

Kopasgat dibentuk pada 17 Oktober 1947. Berawal ketika Pengelola Kalimantan Pangeran Muhammad Noor mengajukan permohonan untuk AURI mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk membentuk juga menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat ke Kalimantan.

Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma kemudian dipilih 12 putra asli Kalimantan dan juga 2 penduduk PHB AURI untuk melakukan penerjunan. Pada 17 Oktober 1947, sebanyak-banyaknya 13 pendatang berhasil diterjunkan di dalam Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Mereka adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI jika Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI jika Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan juga Marawi.

Mereka diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat. Ini adalah adalah operasi lintas udara pertama di sejarah Indonesia. Insiden penerjunan yang dimaksud dijalankan oleh 13 prajurit AURI yang disebutkan merupakan insiden yang dimaksud menandai lahirnya Kopasgat.

2. Baret Jingga

Kopasgat memiliki ciri khas Baret Jingga. Warna yang dimaksud memiliki makna tersendiri bagi prajurit Kopasgat TNI AU. Warna Baret Jingga terinspirasi dari cahaya jingga ketika fajar di tempat Margahayu, Kota Bandung, Jawa Barat wilayah tempat pasukan ini ditempa.

3. Dipimpin Perwira Tinggi Bintang Dua

Sama dengan pasukan khusus TNI lainnya, Kopasgat dijabat oleh perwira tinggi (Pati) Bintang Dua. Saat ini pasukan yang dimaksud dipimpin oleh Marsekal Muda (Marsda) TNI Yudi Bustami.

Penunjukan Marsma TNI Yudi Bustami berubah menjadi Dankopasgat tertuang pada Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1384/XI/2023 tanggal 29 November 2023, tentang pemberhentian dari lalu pengangkatan di jabatan pada lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Abituran Akademi Angkatan Udara Bebas (AAU) 1989 ini menggantikan Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko yang dimaksud dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Atmosfer (KSAU). Sebelumnya, Marsda TNI Yudi Bustami menjabat sebagai Kaskogartap ll Bdg.

4. Miliki Keahlian Khusus

Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Setiap prajurit Korps Baret Jingga minimal mempunyai kualifikasi para komando (Parako) sehingga dapat diterjunkan dalam segala medan baik hutan, gunung, rawa, sungai dan juga sebagainya.

Sebagai pasukan elite, Kopasgat memiliki kemampuan khusus yang dimaksud tak dimiliki pasukan elite TNI lainnya yaitu, Operasi Pembentukan serta Pengoperasian Pangkalan Lingkungan (OP3U) yaitu merebut juga mempertahankan pangkalan juga untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat lalu penerjunan pasukan.

Artikel ini disadur dari 7 Fakta Kopasgat, Pasukan Elite TNI AU yang Disegani NATO

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button