Nasional

6 Bacaan Latin Niat Puasa Ramadhan Beserta Arti lalu Penjelasannya

Berita.it.com – otoritas menetapkan awal puasa Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa (12/3/2024). Menurut Mazhab Syafii, niat puasa Ramadhan harus dibacakan oleh sebab itu menjadi salah satu yang dimaksud menentukan keabsahan puasa seseorang. 

Mengutip laman nu.or.id, berikut ini enam lafal niat puasa Ramadhan yang tersebut sangat dianjurkan.

1. Nawaitu shauma ghadin ‘an ad’i fardhi syahri Ramadhna hdzihis sanati lillhi ta‘l 

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini lantaran Allah ta’ala.

Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang digunakan menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

2. Nawaitu shauma ghadin ‘an ad’i fardhi syahri Ramadhna hdzihis sanata lillhi ta‘l

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini lantaran Allah ta’ala.

Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang dimaksud menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab menghadapi kezharafannya.

3. Nawaitu shauma ghadin ‘an ad’i fardhi syahri Ramadhni hdzihis sanati lillhi ta‘l.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini lantaran Allah ta’ala.

Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang tersebut juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang mana menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr menghadapi badal  kata “hdzihi” yang tersebut menjadi mudhaf ilaihi dari “Ramadhani”.

4. Nawaitu shauma Ramadhna 

Artinya: Aku berniat puasa bulan Ramadhan.

5. Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhna 

Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.

6. Nawaitu shaumal ghadi min hdzihis sanati ‘an fardhi Ramadhna.

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.” 

Perbedaan redaksi pelafalan ini bukan mengubah substansi lafal niat puasa Ramadhan. Redaksi (1) diambil dari Kitab Minhajut Thalibin lalu Perukunan Melayu.

Sementara, redaksi (2) serta (6) dinukil dari Kitab Asnal Mathalib. Redaksi (3) dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal serta Kitab Irsyadul Anam. Sedangkan redaksi (4) juga (5) diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.

Rifaldi Andrean

Pencinta kata-kata yang mengejar kebenaran. Menyajikan berita dengan kejelasan dan kecerdasan. Membuka pintu dunia melalui tulisan-tulisan yang menyeluruh dan informatif. Selalu berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada pembaca. Menulis dengan hati, mencerahkan dengan kata-kata.

Related Articles

Back to top button