Berita.it.com – JAKARTA – Tips mengurangi gula darah naik pada waktu Idul Fitri sangatlah diperlukan. Sebagaimana diketahui, Idul Fitri banyak disebut sebagai hari kemenangan yang dimaksud penuh kebahagiaan. Pada momen ini, seluruh umat muslim berkumpul dengan dengan keluarga dia untuk bersilaturahmi.
Selain itu, di tempat momen lebaran ini juga tersedia berbagai hidangan lezat untuk disantap bersama-sama. Beberapa makanan yang mana tersaji pada waktu lebaran biasanya ketupat, opor ayam, rendang daging, kentang balado, dan juga masih sejumlah lagi yang dimaksud lainnya.
Di samping itu, ada pula kue kering yang dimaksud tersaji. Biasanya ada nastar, putri salju, semprit, hingga lidah kucing. Ada juga makanan manis seperti cokelat serta permen.
Semua makanan yang dimaksud sangatlah lezat. Terkadang menghasilkan seseorang kalap ingin menyantap semuanya. Namun, penting untuk mengonsumsi secukupnya saja, apalagi bagi para penderita diabetes.
Berikut tips mengurangi gula darah naik ketika menyantap hidangan Idul Fitri.
1. Perhatikan Porsi Makanan
Makanan serta minuman yang mana tersedia ketika perayaan Idul Fitri memang benar jarang ditemui pada hari-hari biasa. Untuk itu, tiada apa jikalau ingin menyantapnya. Namun, penting untuk menyadari ukuran porsi yang dimaksud Anda makan. Hal ini berguna untuk mengatur kadar gula darah pada tubuh.
Di samping mengonsumsi makan-makanan khas lebaran, Anda juga jangan sampai lupa untuk memenuhi asupan serat lalu vitamin pada tubuh dengan mengonsumsi sayur juga buah.
2. Kelola Kadar Gula Darah
Anda perlu memeriksa kadar gula darah lebih banyak banyak selama perayaan untuk memverifikasi kadarnya masih pada kisaran target. Jika kadar gula darah diperkirakan meningkat mendekati target, maka waspadalah dengan segala asupan yang Anda makan.
3. Ingatlah untuk Selalu Aktif
Selama perayaan, tetap saja penting untuk meluangkan waktu berolahraga guna membantu mengatur penyakit gula Anda. Aktivitas fisik teratur dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, tekanan darah, lalu lemak darah. Usahakan untuk tetap saja aktif, misalnya dengan jalan-jalan menemui teman ketika merayakan lebaran.
